"Tidak harus seluruh mata pelajaran, dan jam pelajaran tidak harus 45 menit, bisa 25 menit. Kemudian yang masuk (peserta didik) tidak perlu 100 persen, mungkin bisa 25 persen atau 50 persen, tergantung kesiapan sarana prasarana sekolah," kata dia.
Pihak sekolah juga wajib memberlakukan protokol ketat bagi warga yang masuk ke lingkungan sekolah.
Tak hanya bagi peserta didik, guru atau pun karyawan yang memiliki penyakit penyerta dilarang masuk sekolah.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi Covid-19 di lingkungan sekolah.
"Jadi anak nanti yang punya penyakit bawaan ya tidak perlu masuk. Termasuk orangtuanya yang tidak mengizinkan (anak ke sekolah), tidak perlu masuk. Faktornya banyak, jadi gurunya harus sehat, sekolahnya harus komplet protokolnya, anaknya juga harus sehat," ujar dia.
Ia memastikan simulasi yang berlangsung hari ini akan dievaluasi bersama tim ahli dan Gugus Tugas Covid-19 Surabaya.
Hasil simulasi akan dibahas bersama sebelum sekolah itu diputuskan boleh melaksanakan proses belajar mengajar melalui tatap muka.
"Menunggu hasil rapat evaluasi bersama tim ahli, komite sekolah, dinas pendidikan, serta Gugus Tugas," kata dia.
Kepala SMPN 15 Surabaya Shahibur Rachman menyampaikan, pihaknya bersama 20 sekolah lain ditunjuk sebagai pilot project terkait kesiapan proses belajar mengajar di sekolah.
Kesiapan proses belajar mengajar ini di antaranya meliputi sarana prasarana, SOP protokol kesehatan, hingga Sumber Daya Manusia (SDM) di sekolah.
Jika nantinya SMPN 15 Surabaya diputuskan boleh melaksanakan PBM di sekolah, pihaknya akan menerapkan mekanisme kuota peserta didik 25 persen.
Misalnya peserta didik kelas 7, 8 dan 9 masuk, tetapi jumlah kuotanya masing-masing 25 persen.
"Itu yang nanti kita tata sesuai dengan kapasitas yang ada di kelas," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.