Tak hanya itu, pelaku juga memanfaatkan identitasnya untuk kegiatan proyek.
“Penggunaan identitas TNI AD di semua dokumen ini dimaksudkan pelaku untuk memudahkan aksinya dalam mem-backing kegiatan-kegiatan proyek. Seperti pengemasan tabung elpiji, dan kegiatan pemasangan kabel bawah tanah milik PLN," ujarnya.
Dalam hal ini, kata Agus, bukan hanya TNI yang dirugikan. Tetapi juga Polri melalui pemalsuan identitas pada SIM dan perintah melalui pemalsuan identitas pada Kartu Keluarga (KK).
"Kami, TNI AD melalui Kodim 0201/BS akan mengajukan tuntutan kepada pelaku yang kini telah diserahkan ke Polrestabes Medan untuk proses hukum selanjutnya," katanya.
Adanya kasus itu, Agus pun mengimbau kepada semua warga Kota Medan agar tidak mudah percaya terhadap oknum-oknum yang mengaku sebagai prajurit TNI.
Bila menemukan kasus serupa, ia pun meminta warga untuk segera kroscek dengan Babinsa atau Koramil terdekat.
Kata Agus, pelaku yang mencatut institusi TNI biasanya adalah orang-orang yang lihai dalam berkomunikasi.
Baca juga: Pria Asal Medan 12 Tahun Jadi TNI Gadungan, Dandim: Banyak Prajurit yang Dibohonginya
(Editor David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.