Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Bantuan DTH Jadi Solusi Sementara Bagi Korban Banjir di Luwu Utara

Kompas.com - 03/08/2020, 12:21 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan dan Kebudayaan (PMK) Muhajir Effendi mengatakan, bantuan Dana Tunggu Hunian (DTH) bagi korban banjir di Luwu Utara menjadi solusi sementara sembari menunggu hunian tetap selesai dibangun.

Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara memprioritaskan DTH untuk para korban.

“Yang kami laksanakan dalam waktu dekat ini adalah segera menurunkan bantuan DTH dari BNPB untuk para pengungsi, sehingga mereka tidak lagi tinggal di tenda-tenda pengungsian,” katanya baru-baru ini di Masamba.

Seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/8/2020), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban banjir, seperti pangan, air bersih, kesehatan, dan tempat tinggal.

Baca juga: Bupati Luwu Utara Targetkan Pengungsi Banjir Bandang Tinggalkan Tenda Pengungsian Sebelum 17 Agustus

Ini mengingat pemerintah ingin melihat para korban yang tinggal di tenda-tenda pengungsian bisa hidup lebih tenang dan nyaman lagi di tempat yang lebih layak.

Pada pelaksanaannya nanti, DTH akan diberikan kepada para pengungsi korban bencana yang telah kehilangan tempat tinggal dan yang rumahnya rusak berat.

Oleh sebab itu, pengumpulan informasi data by name by address menjadi sangat penting.

Sekretaris Utama (Sestama) BNPB Harmensyah menambahkan, pihaknya dibantu pemerintah kabupaten akan melakukan penilaian terhadap rumah terdampak bencana banjir bandang.

Selain DTH, dia mengatakan, pemerintah melalui dinas sosial akan memberikan tambahan bantuan berupa jaminan hidup (jadup).

Baca juga: Menteri Muhadjir Rayakan Idul Adha bersama Pengungsi Banjir Luwu Utara

“Ini kan bisa lebih cepat. Kalau di tenda pengungsian, mungkin satu atau dua minggu bisa tahan, tapi setelah itu bisa saja timbul masalah sosial.

Maka dari itu, sebutnya, bila para korban sudah berada di tempat yang lebih tertata dengan baik, misalnya di rumah keluarga, mereka akan lebih cepat dapat kenyamanannya.

“Ketimbang harus lama-lama di tenda pengungsian, tentu sambil menunggu hunian tetap selesai dibangun,” tutur Harmensyah.

Di tempat terpisah, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani berharap, penilaian yang dilakukan BNPB dan BPBD Luwu Utara bisa secepatnya selesai. Dengan demikian, DTH dari BNPB ini bisa segera tersalurkan dengan baik.

Baca juga: Dua Kali Menangis Saat Terima Bantuan Kemanusiaan, Bupati Luwu Utara: Saya Terharu

“Harapan kami, assessment BNPB dapat tuntas dalam waktu dua minggu ini, sehingga DTH-nya dapat segera disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana yang memang betul-betul memenuhi kriteria,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com