Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buang Ratusan Kepala Sapi di Lahan Kosong Milik Warga, 2 Pria ini Ditangkap

Kompas.com - 03/08/2020, 12:08 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Polsek Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap dua pria yang membuang bangkai sapi di lahan kosong milik warga.

Kapolsek Alak AKP Tatang Prajitno Panjaitan mengatakan, dua orang itu merupakan pemilik sapi dan sopir.

Baca juga: Ini Penyebab Ustaz Asmala dan Epin Meninggal Saat Sembelih Hewan Kurban di Hari yang Sama

Tatang mengatakan, pemilik ratusan kepala sapi itu adalah HAP (51) yang berasal dari Kecamatan Alak, Kupang.

Ratusan kepala sapi itu dibawa menggunakan truk. Saat itu, identitas sopir truk itu belum diketahui.

"Mereka diamankan kemarin, setelah membuang bangkai kepala sapi," ungkap Tatang saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (3/8/2020) pagi.

Ratusan bangkai sapi itu dibuang di lahan kosong milik Dominggus Oematan di RT 16, RW 04, Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak.

Informasi pembuangan bangkai sapi itu diketahui berdasarkan unggahan salah satu pemilik akun Facebook.

Tatang mengatakan, pihaknya langsung mengangkut ratusan bangkai sapi itu saat tiba di lokasi.

"Untuk sopir, belum sempat saya ambil datanya, karena begitu datang ke lokasi langsung saya suruh angkut dan dibawa ke Polres Kupang Kota," kata Tatang.

Baca juga: Bikin Heboh, Sapi Kurban Masuk dan Acak-acak Toko Pakaian

Setelah mendalami keterangan dari sejumlah saksi dan barang bukti, polisi membekuk kedua pelaku di kediaman mereka.

"Saat ini dua pelaku telah diperiksa secara intensif di Mapolres Kupang Kota," ujar Tatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com