Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puing Pesawat Perang Dunia Kedua Ditemukan di Dasar Laut Papua

Kompas.com - 03/08/2020, 12:07 WIB
Robertus Belarminus

Editor

Sumber Kompas TV

KOMPAS.com - Tim selam TNI-Polri, Basarnas, dan masyarakat yang tergabung dalam klub selam MM 97 DC menemukan bangkai pesawat sisa perang dunia kedua di Tanjung Demoy, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua.

Pesawat ditemukan di kedalaman 22 meter dengan kondisi sudah tidak utuh.

Wakil Direktur Polair Polda Papua AKBP Michael Mumbunan mengatakan, pesawat peninggalan perang dunia kedua ini ditemukan setelah pihaknya menerima laporan dari masyarat yang bekerja sebagai nelayan penangkap ikan.

Kapal itu ditemukan setelah tim melakukan penelusuran kurang lebih selama dua hari.

Baca juga: Sekolah Sudah Boleh Dibuka, Ini Penjelasan Pemprov Papua

“Ternyata benar di dalam (laut) ada bangkai pesawat bagian sayap dan baling-baling. Itu berada di kedalaman 20-22 meter. Dari situ setelah kami melihat, kami menganalisa bahwa pesawat itu adalah pesawat peninggalan perang dunia kedua,” kata Michael, Minggu (2/8/2020), seperti dilansir dari Kompas TV.

Puing pesawat yang ditemukan menyisakan bagian baling-baling, samping kanan sayap dan ekor yang sudah tidak utuh lagi,

Pesawat ini diperkirakan berjenis catalina atau pesawat baling-baling dengan pendaratan di air.

Selain di wilayah Tanjung Demoy, tim selam juga mendapat informasi akan adanya puing pesawat di Kampung Kurisi, yang lokasinya tidak berjauhan dengan Kampung Demoy.

Tim menduga wilayah sekitar kampung ini menjadi pangkalan militer Belanda saat perang dunia kedua berlangsung.

Sebab, tak hanya puing pesawat, di sekitar lokasi ini juga ditemukan bunker minyak dan landasan pesawat terbang.

Baca juga: Pesawat Pengangkut Bansos ke Paniai, Papua, Tergelincir Keluar Landasan Saat Mendarat

“Yang pasti banyak peninggalan perang dunia kedua yang ada di Depapre,” tutup Michael.

Hasil temuan bangkai pesawat ini tidak akan diangkat ke permukaan dengan harapan situs peninggalan perang dunia kedua tersebut dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang hendak melakukan diving.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas TV


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com