KOMPAS.com - Seorang aparatur sipil negara (ASN) di Puskesmas Weeluri, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, bernama Risno Umbu Bagi Lalu Pada (27), tewas usai terbawa arus saat menolong dua anak yang terseret ombak saat berenang di Pantai Lailiang, Desa Baliloku, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat.
Dua anak tersebut yakni Juan Fredrik Saba Sima (15) dan Edo (10).
"Kejadian kemarin. Yang bersangkutan (Risno) tewas, karena berusaha membantu dua orang anak yang terseret arus laut," kata Kapolres Sumba Barat, AKBP Khairul Saleh saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (1/8/2020) malam.
Baca juga: Bantu 2 Anak Terseret Ombak, ASN Puskesmas NTT Tewas, 1 Hilang
Selain Risno, rekannya bernama Lambertus Jumat Pati (45) yang bekerja di Puskesmas Wairasa masih menjalani perawatan.
Kemudian, Seprianus Lasboi (38) yang berprofesi sebagai sopir rental hingga saat ini masih dalam pencarian.
"Tiga orang tersebut, berusaha menolong dua anak yang terseret arus laut saat mandi di pantai," ujanya.
Baca juga: Detik-detik Kakak Beradik Hanyut Saat Berswafoto di Pinggir Sungai, 1 Tewas, 1 Hilang
Saleh menceritakan, kejadian berawal saat mereka bersama rombongan Puskesmas Wairasa rekreasi di Pantai Lailiang.
Usai makan siang, dua anak tersebut mandi di pantai. Saat asik mandi, sambung Saleh, keduanya terseret arus laut.
Melihat dua anak itu terseret arus, mereka bertiga langsung berupaya membantu. Namun, mereka malah ikut terseret.
Baca juga: Adik Diperkosa dan Ibu Dianiaya, Pria Ini Bunuh Ayah Tirinya, Ini Faktanya
Masih dikatakan Saleh, warga yang ada di sekitar pantai berusaha membantu. Dua anak, Risno dan Lembertus berhasil diselamatkan, sementara Seprianus hilang terbawa arus.
Warga sempat membawa Risno ke Rumah Sakit Lende Moripa. Namun, nyawa tak bisa diselamatkan.
Kata Saleh, para korban tenggelam karena cuaca buruk di pantai Lailiang.
"Tenggelamnya para korban, disebabkan keadaan cuaca yang buruk di Pantai Lailiang, di mana arus atau gelombang sangat deras," ungkapnya.
Lanjut Saleh, saat ini pihaknya bersama masyarakat setempat dan nelayan masih melakukan pencarian terhadap Seprianus.
"Kami mengimbau kepada masyarakat dan keluarga untuk tetap tenang dan tidak ikut ke laut melakukan pencarian," ujarnya.
(Penulis Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.