Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Teuku Reza, Rela Keluar dari Pekerjaan untuk Dampingi Istri Lawan Tumor Otak

Kompas.com - 01/08/2020, 15:16 WIB
Masriadi ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Teuku Reza Putra mendampingi istrinya Fitri Wahyuni (31) di rumah orangtuanya, Desa Pusong Baru, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh

Dia teliti membersihkan luka-luka kecil di kepala sang istri.

Selama lebih dari empat tahun terakhir, ayah tiga anak ini merawat sendiri istrinya yang sakit tumor otak.

Karena harus terus merawat Fitri, Teuku Reza harus meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai honorer di Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe.

Baca juga: Perjuangan Guru di Perbatasan RI-Malaysia, Urunan Bensin Perahu Ketinting demi Mengajar

Pon, panggilan akrab Teuku Reza Putra, memilih meninggalkan pekerjaan demi mendampingi sang istri melawan tumor.

“2,5 tahun saya tak keluar-keluar dari Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh. Berkali-kali keluar dan masuk rumah sakit. Termasuk di Medan. Ini baru pulang ke rumah. Saya pikir sebentar lagi lebaran, baiknya di rumah,” kata Pon saat ditemui di rumah orangtuanya, Sabtu (1/8/2020).

Di Medan, Pon membawa istrinya ke Rumah Sakit Murni Teguh. Operasi otak dan batang otak telah dilakukan.

Hasilnya belum memadai. Bahkan, dua kali selang dipasang tim dokter di otak sang istri.

Baca juga: Bupati Aceh Tengah Sebut 9 Warganya Positif Covid-19

Sebulan lalu, anak kembar mereka lahir. Kini, tiga anak menjadi penguat Pon untuk terus mendampingi sang istri.

“Saya bertekad sekuat tenaga, semampu saya, agar istri saya terus berobat. Jangan menyerah. Saya tak henti-hentinya berdoa pada Allah agar diberi kesembuhan,” katanya haru.

Terakhir, batok kepala sang istri diangkat tim dokter. Di situ pula kini luka-luka kecil kerap muncul. Namun, kondisinya jauh lebih baik.

“Sekarang sudah bisa duduk. Dulu sama sekali tak bisa bergerak. Hanya terbaring di rumah sakit,” sebutnya.

Lalu, bagaimana mengatasi biaya rumah sakit? Pon menarik napas dalam-dalam.

“Saya pasrahkan pada Sang Pencipta. Banyak masyarakat yang sama sekali tak saya kenal membantu. Mengirimkan dana ke rekening saya. Saya bukan orang kaya, tapi saya bertekad untuk kesembuhan istri saya," katanya.

Baca juga: Gara-gara Tanyakan Foto Wanita di Dalam Mobil, Seorang Istri Justru Dianiaya Suami

Bahkan, Pon terkejut bantuan sebagian masyarakat yang tak dikenalnya itu datang dari Jawa Barat dan Jawa Timur.

Masyarakat menyaksikan kisahnya lewat akun Instagram @pon.citra. Berkali-kali kisah haru Pon dan istrinya diunggah ulang di jagat digital.

“Allah menggerakan orang-orang membantu saya,” katanya.

Selain itu, obat yang ditanggung BPJS Kesehatan diambil via rumah sakit secara gratis. Sebagian obat yang tak ditanggung BPJS Kesehatan terpaksa dibeli.

“Beragam orang saya temui, termasuk pejabat di Aceh, dan lain sebagainya. Namun, tak bisa diberi bantuan. Saya pasrah. Tugas saya berusaha, Allah membuka jalan,” katanya.

Baca juga: Cerita di Balik Rambut Pirang Wakil Wali Kota Palu Pasha Ungu...

Pon ingin membawa istrinya berobat ke luar negeri. Harapannya melambung tinggi. Namun, biaya menjadi kendala utama.

“Jika satu hari nanti saya punya uang, saya mau bawa istri ke rumah sakit luar negeri. Mana tahu di sana ada metode pengobatan yang mumpuni. Saya usahakan semuanya demi kesembuhan istri,” ceritanya haru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com