Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fetish Kain Jarik Berkedok Riset di Surabaya, Ini 4 Fakta Penting yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 01/08/2020, 14:58 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus dugaan pelecehan seksual berkedok riset yang dilakukan salah satu mahasiswa berinisial G di Universitas Airlangga Surabaya, menjadi sorotan.

G diduga mengidap kelainan seksual fetish atau perilaku seseorang yang mendapat kesenangan dari respons objek yang seringkali tidak mengandung unsur seksual.

Seperti diketahui, kasus tersebut viral di media sosial setelah muncul unggahan dari akun @m_fikris, yang diduga salah satu korban G, menulis demikian:

Predator " Fetish Kain Jarik" Berkedok Riset Akademik dari Mahasiswa PTN di SBY.

Di unggahannya, akun itu bercerita jika G memaksa lawan bicaranya untuk membungkus seluruh tubuhnya dengan kain jarik setelah sebelumnya kaki, tangan, mata, serta telinga ditutup menggunakan lakban.

Kompas.com mencoba menelusuri fakta di balik kasus tersebut:

1. Mengaku untuk riset

Ilustrasi risetTHINKSTOCKS/DEVONYU Ilustrasi riset

Di akun @m_fikris, G disebut juga melakukan ancaman jika permintaannya tersebut tak dilakukan oleh pemilik akun.

Lalu, pemilik akun juga melaporkan tindakan G tersebut ke dua akun, #Unair_Officil dan @BEMFIBUA.

"Untuk pihak @Unair_Official dan @BEMFIBUA ada seorang mengaku sebagai mahasiswa anda dan telah melakukan pelecehan seksual kepada saya dan beberapa orang, mohon untuk ditindaklanjuti," lanjut pemilik akun @M_fikris.

Utas tersebut pun segera mendapat respon dari sejumlah akun yang diduga menjadi korban G.

Baca juga: Baca juga: Viral Unggahan Fetish Kain Jarik, Unair Dorong Korban Melapor

2. Diduga mahasiswa semester 10

Ilustrasi KampusShutterstock.com Ilustrasi Kampus

Saat dikonfrimasi, Unair Surabaya mengatakan, G diduga merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Semester 10, Universitas Airlangga.

Namun, pihak kampus mengaku belum bisa menghubungi yang bersangkutan atau pun keluarganya.

"Kami memang sedang melakukan investigasi soal kasus ini, tapi sekarang kami belum berhasil mengkonfirmasi langsung kepada G. Dia belum berhasil dihubungi sampai saat ini," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Unair, Prof Suko Widodo, saat dikonfirmasi, Kamis (30/7/2020) malam.

"Orangtuanya juga belum bisa dikonfirmasi, kami masih terus berusaha," tambahnya.

Baca juga: Baca juga: Hindari Penyeberang Jalan, Mobil Bak yang Angkut 12 Siswa Terguling Dua Kali, Satu Tewas

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com