Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golok Masih di Tangan, Jagal Hewan Kurban Pingsan lalu Meninggal Dunia

Kompas.com - 01/08/2020, 08:13 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Epin Supriatna (50), seorang jagal hewan kurban asal Kampung Dongkol, Kelurahan Setiaratu, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tiba-tiba jatuh pingsan.

Saat itu, Epin sedang memegang golok dan akan menyembelih seekor domba di kampungnya, Jumat (31/7/2020).

Tak berapa lama kemudian, Epin diketahui meninggal dunia.

Baca juga: Viral, Video Guru Ngaji Meninggal Saat Menyembelih Sapi Kurban

Korban selama ini dikenal sebagai jagal hewan kurban setiap hari raya Idul Adha di kampungnya.

Kejadian ini menggegerkan warga setempat yang sedang berkerumun menyaksikan penyembelihan hewan kurban.

Sebelumnya, Epin telah menyembelih satu ekor sapi dan satu dari tiga domba yang hendak disembelih seusai shalat Idul Adha.

Peristiwa ini menjadi viral di media sosial, karena baru kali pertama terjadi di Kota Tasikmalaya.

Baca juga: Perampokan Toko Emas oleh 3 Pelajar SMA Diduga Terkait Persaingan Bisnis

Ketua panitia kurban Mamun (68) mengatakan, kejadian berawal saat warga hendak menyembelih hewan kurban selepas menunaikan shalat.

 

Epin sebelumnya telah ditunjuk sebagai tukang jagal dalam proses penyembelihan itu. 

"Almarhum memang sudah biasa menyembelih hewan kurban setiap Idul Adha. Korban tiba-tiba pingsan dan diketahui meninggal saat memegang golok," kata Mamun kepada wartawan, Jumat sore.

Baca juga: Menjelang Disembelih, 4 Ekor Kambing Kurban di Halaman Masjid Dicuri

Menurut Mamun, proses penyembelihan hewan kurban dilakukan seperti biasa.

Di kampung itu terdapat satu ekor sapi dan tiga ekor domba yang akan disembelih.

Namun, ketika hendak menyembelih domba yang kedua, korban yang memegang golok dan hendak memotong leher hewan kurban tiba-tiba jatuh pingsan.

"Warga yang lain langsung menolong. Sepertinya langsung meninggal, tapi untuk pasti dibawa ke rumah sakit. Hasilnya memang meninggal dunia," kata dia.

Kakak Epin, Aan (60) mengakui bahwa adiknya memang sudah biasa menyembelih hewan kurban.

Menurut dia, adiknya itu memang dalam kondisi tidak fit, karena sedang sakit darah tinggi dan lambung. 

"Beberapa hari lalu sudah ke dokter untuk berobat, tapi masih bilang kuat menyembelih," kata Aan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com