Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajudan Gubernur Kepri yang Positif Corona Tak Ikut Dalam Rombongan Pelantikan di Istana

Kompas.com - 31/07/2020, 14:22 WIB
Hadi Maulana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdadaprov) Kepulauan Riau (Kepri) TS Arif Fadillah menegaskan bahwa pasien terkonfirmasi positif Corona atau Covid-19 yang merupakan ajudan Gubernur Kepri Isdianto tidak ikut dalam rombongan pelantikan gubernur yang masuk ke dalam Istana Negara.

Sebab, mereka yang masuk kedalam Istana Negara adalah orang-orang yang sudah melakukan tes swab.

"Sample swabnya pun diambil di Jakarta. Kalau membawa swab dari daerah tidak berlaku dan wajib swab ulang di Jakarta," kata Arif, melalui telepon, Jumat (31/7/2020).

Arif menceritakan, sejak vicon tentang pelantikan Gubernur Kepri di Istana Negara, sudah ditegaskan dilakukan dengan protokol kesehatan dan yang masuk sangat terbatas.

Baca juga: Jabatan Gubernur Kepri yang Selalu Berganti, Kakak Menang Pilgub, Adik yang Akhirnya Dilantik

Bahkan, rombongan yang diperkenankan masuk harus datang lebih cepat untuk diswab di Jakarta.

Karena itu, pada Minggu (26/7/2020) pagi kemarin, Gubernur Kepri Isdianto dan Wakil Ketua DPRD Kepri Raden Hari Tjahjono serta Arif sendiri sudah melakukan swab di Jakarta.

“Keluarga yang mendampingi juga diambil swabnya di Jakarta, yakni Budiharto, Heri Ardianto dan Ari,” terang Arif.

Selain itu ada juga, Plt Karo Humas Protokol dan Penghubung Provinsi Kepri Zulkifli juga melakukan swab.

Hasil swab kemudian diantar pada Minggu sorenya kepihak Istana.

Begitu juga pada hari pelantikan, sebelum masuk Istana Negara, pihak-pihak tersebut pun melakukan rapid test kemabli.

“Pada pagi Senin (27/7/2020) Pak Isdianto, Pak Raden Hari serta keluarga inti dan saya sendiri melakukan rapid di hotel tempat menginap,” ujar Arif.

Baca juga: Pegawai BP Batam Terjaring OTT Polda Kepri, Palsukan Faktur Lahan

Setelah itu, sebelum masuk ke Istana Negara, mereka juga di-rapid. Setelah hasil rapid non reaktif, baru semua itu diperkenankan masuk istana.

"Bisa dikatakan protokol kesehatannya sangat ketat sekali, total ada tiga kali rapid test dilakukan dan satu kali swab di Jakarta. Rapid untuk keberangkatan dan dua kali rapid pada hari Senin," pungkas Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com