Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Corona, Gedung Sate Pun Ditutup Sementara...

Kompas.com - 31/07/2020, 11:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kantor Gubernur Jawa Barat atau biasa dikenal Gedung Sate di Bandung ditutup selama 2 minggu setelah 40 pegawainya dinyatakan positif Covid-10. Penutupan juga dilakukan di area masjid, command center, museum, kantin, dan area publik Gedung Sate.

Gedung Sate tersebut ditutup tepat tiga hari setelah genap berusia 100 tahun pada 27 Juli 2020 lalu.

Penutupan dilakukan setelah surat edaran yang ditandatangani Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja pada Kamis (30/7/2020).

Baca juga: Covid-19 Serang Gedung Sate Bandung, 40 Pegawai Positif Terinfeksi, Ditutup 2 Pekan

Rencananya gedung yang berusia seabad itu dibuka kembali pada 14 Agustus 2020.

Setiawan mengatakan jumlah kasus positif Covid-19 di Gedung Sate diketahui setelah Pemprov Jabar melakukan tes masif pada pegawai mulai dari PNS hingga non-PNS.

Hingga Senin pekan lalu, sudah ada 1.260 pegawai yang melakukan swab test dan 40 orang dinyatakan positif Covid-19.

"Dari 40 orang ini yang PNS 17, yang non-PNS 23. Ada dari petugas pengamanan, cleaning service, macam-macamlah. Nah, 40 persen berusia 31-40 tahun, 30 persen berusia 20-30 tahun, sisanya tersebar," ucap Setiawan, Kamis (30/7/2020).

Baca juga: Gedung Sate Kecolongan 40 Pegawai Positif Covid-19, Sekda Sebut Protokol Sudah Ketat

Setiawan mengatakan pihaknya masih belum bisa memastikan sumber penukaran karena selama adaptasi kebiasaan baru (AKB) akses Gedung Sate terbuka untuk umum.

Hal itu yang menjadi alasan kasus Covid-19 di Gedung Sate belum bisa dikategorikan klaster perkantoran.

"Menurut kami, belum dapat dipastikan klaster perkantoran, karena akses Gedung Sate terbuka selama AKB," kata dia.

Baca juga: 40 Pegawai Gedung Sate Bandung Positif Covid-19

Pihaknya masih mengamati pola kerja di setiap biro yang memungkinkan ada kontak pegawai dengan orang luar.

Setelah temuan 40 pegawai positif Covid-19, seluruh ruangan di Gedung Sate disemprot cairan disinfektan.

Ia berharap masyarakat lebih waspada serta patuh pada protokol kesehatan.

"Ini harus diambil hikmahnya, instansi pemerintah yang sudah ketat, masih juga dalam tanda kutip kecolongan. Karena itu, protokol kesehatan kita tetap pegang," kata Setiawan.

Saat Gedung Sate ditutup maka para pegawai bekerja dari rumah. Namun PNS wajib melaporkan aktivitas kinerja dan kehadiran melalui TRK serta K-Mob sebagai dasar perhitungan dan pemberian TPP.

Baca juga: Beredar Surat Edaran Pemprov Jabar, Gedung Sate Ditutup Sementara

Genap berusia 100 tahun

Tampak antrian warga yang antusias mengikuti tes massal yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (26/6/2020). Hari kedua pada tes massal di Gedung Sate ini, BIN mencatat 322 orang diambil sampel hingga pukul 10.00 WIB, dan 8 orang dinyatakan reaktif.KOMPAS.com/AGIE PERMADI Tampak antrian warga yang antusias mengikuti tes massal yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (26/6/2020). Hari kedua pada tes massal di Gedung Sate ini, BIN mencatat 322 orang diambil sampel hingga pukul 10.00 WIB, dan 8 orang dinyatakan reaktif.
Kantor Gubernur Jawa Barat atau yang dikenal dengan Gedung Sate (Gesat) genap berusia 100 tahun pada 27 Juli 2020 lalu.

Tiga hari kemudian, gedung bersejarah tersebut ditutup karena 40 pegawainya positif Covid-19.

Pada Jumat (25/7/2020), Gubernur Ridwan Kamil mengatakan rencananya tahun ini, Gedung Sate akan dibuka untuk umum. Tak hanya dibagian taman, tapi juga bagian dalam agar warga tak lupa sejarah.

Baca juga: Seabad Gedung Sate, Fondasi Batu Bulat Anti-gempa dan 6 Juta Gulden

Namun rencana tersebut dibatalkan karena pandemi Covid-19.

"Kita sudah deklarasi, tahun ini Gesat dibuka untuk umum, tapi keburu Covid-19, jadi harusnya kalau normal ada tour guide, boleh masuk ke dalam. Sekarang kan enggak boleh," kata Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (25/7/2020) lalu.

Sejak kepemimpinan Ridwan Kamil, tampilan Gedung Sate sedikit berubah. Bahkan ada renovasi di lapangan Gasibu yang secara historis menjadi satu kawasan dengan komplek perkantoran.

Baca juga: Wisata ke Gedung Sate, Naik Balon Terbang hingga Lihat Lukisan

"Renovasi sudah, tapi kalau ngerenovasi gedung sate mah enggak boleh menyentuh. Paling malem dilampuin lagi, Gasibu juga bagian Gesat lagi dibangun tuh pilar-pilar itu dalam rangka 100 tahun."

"Nanti 1 pilar 1 kabupaten kota. Karena selama ini tidak ada representasi tiap daerah di Bandung (sebagai ibu kota Jabar)," kata Emil.

Dari kacamata seorang arsitek, Emil menilai jika Gedung Sate merupakan bangunan pemerintahan yang paling megah dan kokoh.

Baca juga: Sejarah Gedung Sate yang Kini Berusia 100 Tahun

Selain ikonik, Gedung Sate juga memiliki simbol perjuangan bangsa.

"Bandingin lah dengan gedung gubernur, wali kota, menteri, yang paling keren dari sisi estetika adalah Gedung Sate. Gedung sate juga simbol perjuangan, pada zaman penjajahan kan ada yang berjuang kan orang-orang PU (Pekerjaan Umum) meninggal beberapa orang di sana. Jadi nilai historisnya luar biasa," ucap Emil.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dendi Ramdhani | Editor: Abba Gabrillin, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com