Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Sarankan Penyembelihan Hewan Kurban Dilakukan di RPH

Kompas.com - 31/07/2020, 06:17 WIB
Riska Farasonalia,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Masyarakat di Jawa Tengah diperbolehkan melaksanakan berbagai bentuk rangkaian hari raya Idul Adha.

Namun, pelaksanaan ibadah disesuaikan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dalam pelaksanaan ibadah shalat Idul Adha.

Baca juga: Tak Direstui Ganjar, Pembubaran Gugus Tugas Covid-19 Kota Tegal Batal

Terlebih pada saat penyembelihan hewan kurban, karena berpotensi terjadi kerumunan masyarakat yang datang untuk melihat pemotongannya.

"Kalau aturan dari Kemenag kan sudah ada. Justru sekarang yang kita sampaikan kepada warga hati-hati pada saat menyembelih hewan kurban, karena biasanya ada kerumunan," kata Ganjar, Kamis (30/7/2020).

Untuk mengantisipasi hal itu, Ganjar menyarankan agar pemotongan hewan kurban dilakukan di rumah potong hewan (RPH).

Baca juga: Pantau Protokol Kesehatan, Ganjar Harap Sekolah Punya Satgas Jogo Sekolah

Selain itu, dia juga meminta kepada semua panitia kurban di Jawa Tengah untuk tidak menggunakan plastik sebagai bungkus daging kurban.

Sebagai gantinya, warga bisa menggunakan besek (kotak anyaman babu) atau bungkus lain yang lebih ramah lingkungan.

"Akan baik kalau kita menggunakan RPH saja, karena kan relatif sehat. RPH kita ternyata sudah saya cek, sudah siap dalam bentuk besek, tinggal mau berapa dibagi dalam jumlah berapa. Maka ini saran saya agar tidak terjadi kerumunan," kata Ganjar.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng Musta'in Ahmad mengatakan, sebaiknya hanya petugas dan panitia saja yang diperbolehkan berada di tempat pemotongan hewan kurban.

"Ditentukan agar yang terlibat hanya yang berkepentingan saja, yang nonton dan kerumunan tidak ada. Kalau bisa tertutup, jadi orang tidak keluar masuk," kata dia.

Sementara pembagian daging, nantinya panitia yang akan berkeliling membagikan kepada masyarakat untuk mencegah kerumunan.

"Pembagiannya, para panitia mengantar, bukan membagi ke kerumunan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com