PONTIANAK, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Barat ( Kalbar) Sutarmidji memberi waktu 5 hari kepada PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalbar untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.
"Saya berikan waktu Pertamina 5 hari untuk menyelesaikan kelangkaan elpiji 3 Kg. Kalau tidak selesai, dia harus selesai," kata Sutarmidji dalam keterangan tertulisnya usai menerima kunjungan Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa dan Anggota Komisi VII DPR RI Maman Abdurahman, Kamis (30/7/2020).
Menurut dia, berdasarkan data terpadu yang dia miliki, keluarga sejahtera atau orang miskin di Kalbar ada sebanyak 462 ribu jiwa yang.
Baca juga: Elpiji 3 Kg Langka, Gubernur Kalbar Minta Pertamina Lebih Terbuka
Jumlah tersebut harusnya lebih kecil jika dibandingkan pasokan gas elpiji yang beredar di masyarakat.
"Sekarang tata niaganya, dari agen ke pangkalan, lalu pengecer. Ini semua bisa diatur. Kalau terjadi kelangkaan, agen yang harus bertanggung jawab. Agen yang nakal-nakal berhentikan saja," harap Sutarmidji.
Sutarmidji mengaku telah memerintahkan Satpol PP untuk merazia masyarakat yang tidak berhak menggunakan gas elpiji 3 kilogram.
"Kita akan tegas, Percayalah. Semua masyarakat yang tidak berhak menggunakan elpiji 3 kg akan kita tindak," tegas Sutarmidji.
Baca juga: Pertamina Pastikan Ketersediaan Gas Elpiji untuk Rumah Tangga Aman
Anggota Komisi VII DPR RI Maman Abdurahman meminta pemerintah daerah benar-benar ikut aktif mengawasi penyaluran gas elpiji agar tepat sasaran.
Untuk itu, Maman mendorong pemerintah untuk merealisasikan pembangunan pipa gas di jaringan wilayah Kalimantan, khususnya Kalbar.
"Kita mendorong atau mendesak agar segera dimasukkan dalam renstra dan rencana induk pemerintah. Pembangunan pipa Gas ini untuk meningkatkan peradaban masyarakat," kata Maman.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan