Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kakak Adik yang Berusia 40 Tahun, tetapi Bersikap seperti Anak-anak

Kompas.com - 30/07/2020, 15:43 WIB
Kontributor Bulukumba, Nurwahidah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SINJAI, KOMPAS.com - Nasib pilu dialami Tuo (42) dan Becce (40), warga Desa Lembang Lohe, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Umur kakak adik itu sudah tua, tetapi masih bersikap seperti anak kecil. Keduanya juga tidak bisa berbicara dan berjalan sejak lahir.

Tuo dan Becce hidup bertiga dengan ayahnya, Musen (65), di rumah yang berdinding papan kayu.

Baca juga: Kisah Pilu Puji, Antar Penumpang Ojek yang Mengaku Intel, Menangis Motornya Dibawa Kabur

Mereka tinggal dalam kawasan perkebunan. Rumah mereka berjarak 40 kilometer dari Kota Sinjai. Jalanan menuju rumah mereka juga belum diaspal.

Ketika memasuki rumahnya, terdapat kursi plastik, dapur, serta kamar Tuo dan Becce.

Dalam kamar dua orang itu ada ayunan. Di tempat itulah hari-hari keduanya dihabiskan.

Bahkan, kamar itu digunakan keduanya untuk buang air besar, buang air kecil, dan mandi.

Sejak istrinya meninggal dunia enam tahun lalu, Musen berperan penting dalam kehidupan kedua putrinya.

Meski umur Musen sudah tua dan tak bisa bekerja berat, tetapi ada pilihan lain. Dia harus bekerja di kebun untuk menghidupi dua anaknya tersebut.

Baca juga: Kisah Pilu Aisyah Terbaring 15 Tahun, Bermula Pingsan Saat Hajatan, Disebut Diikuti Nenek Tua

Musen sebenarnya mempunyai 12 anak. Empat orang meninggal dunia dan enam lainnya sudah berkeluarga. Kondisi enam anaknya itu normal.

Kepala Puskesmas Mannanti, Mukhtar, mengatakan, sebelum bekerja, Musen harus menyiapkan makanan untuk dua anaknya terlebih dahulu.

"Jadi kalau sudah pergi ayahnya bekerja, turunlah Tuo dan Becce makan. Setelah makan baru naik lagi di ayunan," kata Mukhtar saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (30/7/2020).

Ketika berkunjung ke rumahnya, kata Mukhtar, adik perempuan Tuo dan Becce datang.

"Saat saya datang, Tuo dan Becce dimandikan dan dipakaikan busana. Setelah itu keduanya dikeluarkan duduk ke ruang tamu. Saat diberikan balon, mereka sangat riang gembira," ujar Mukhtar.

Menurut Mukhtar, kemungkinan ada beberapa penyebab Tuo dan Becce gagal tumbuh. 

Baca juga: Kisah Pilu Maria, Perut Membesar karena Penyakit Kista, Tak Punya Biaya untuk Berobat

Kemungkinan dua perempuan itu kekurangan enzim atau menderita sindrom Peter Pan sehingga tidak bersikap sesuai usianya.

"Semua itu perlu pemeriksaan lebih lanjut agar dokternya bisa menentukan diagnosis penyakit," tuturnya.

Mukhtar berharap kepada pemerintah dan masyarakat agar memberikan bantuan kepada Tuo dan Becce, apalagi mereka ini kurang mampu.

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Lembang Lohe, Mappiare (56), mengaku turut prihatin melihat kondisi warganya.

Baca juga: Derita Peternak di Sultra, 2 Sapi Disembelih Pencuri, Tersisa Hanya Jeroan

"Tuo dan Becce sudah dewasa, tapi perilakunya masih seperti anak-anak. Mereka bertahan hidup dari bantuan seperti makanan ringan, pakaian, dan sembako dari tetangga," kata Mappiare.

Beruntung, saat ini keluarga Musen mendapat bantuan beras dan telur setiap bulan dari Dinas Sosial Sinjai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com