Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Fraksi PKS Pakai Baju Pendukung Gibran Saat Rapat Paripurna, DPD Sebut Tak etis

Kompas.com - 30/07/2020, 10:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dewan Pengurus Daerah PKS Solo angkat suara terkait pakaian pendukung Gibran yang dikenakan anggota DPRD Fraksi PKS, Didik Hermawan saat rapat paripurna di Gedung DPRD Solo, Rabu (29/7/2020).

Baju yang digunakan oleh Didik saat rapat paripurna adalah kemeja dengan batik "Indonesia Raya" yang selama ini menjadi ciri khas pendukung calon Wali Kota Solo yang diusung PDI Perjungan, Gubran Rakabuming Raka.

Padahal DPD PKS Solo masih belum menentukan akan memberikan dukungan pada Gibran saat Pilkada Solo 2020.

Baca juga: Anggota DPRD Solo Fraksi PKS Pakai Baju Pendukung Gibran Saat Rapat Paripurna

Ketua Bappilu Dewan Pengurus Daerah PKS Solo, Sugeng Riyanto mengatakan yang dilakukan Didik sebagai kader PKS tidak etis.

Karena saat ini, menurut Didik, PKS akan membentuk koalisi dengan partai lain untuk melawan paslon yang diusung PDI Perjuangan, Gibran-Teguh.

Terkait tindakan yang dilakukan Didik, Sugeng mengusulkan agar DPD memanggil yang bersangkutan untuk melakukan klarifikasi.

Baca juga: PKS Solo Kaget Kadernya Kenakan Kemeja Pendukung Gibran Saat Rapat di DPRD

"Kalau saya mengusulkan DPD sebaiknya memanggil yang bersangkutan untuk diklarifikasi agar juga jelas sikap DPD sekarang ini adalah belum menentukan dukungannya."

"DPD sedang fokus menggalang koalisi parpol guna melawan Gibran," ungkap Sugeng.

Sementara itu, anggota DPRD Solo dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS), Didik Hermawan mengatakan sebagai Ketua Kaukus Muda PKS Solo, pihaknya sejak awal sudah menyatakan dukungan pada Gibran di Pilkada Solo.

Walaupun hingga saat ini, PKS belum menyatakan arah dukungan.

"Karena PKS belum bersikap jadi memang mengumpulkan berbagai macam alternatif. Apalagi PKS sampai sekarang masih berusaha membentuk koalisi."

Baca juga: KPU Wajibkan Teguh Prakosa, Calon Wakil Gibran, Mundur dari DPRD Solo

"Koalisi itu menurut perhitungan kaukus muda mungkin agak susah terbentuk," kata Didik kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Rabu.

"Makanya, kita tinggal pilihannya antara Gibran, Bajo atau netral. Lha, kaukus muda memang kumpulan anak-anak muda kita mengusulkan kepada struktur DPD PKS untuk mendukung calon wali kota Mas Gibran," sambung dia.

Seandainya PKS bisa berkoalisi dan mengusung calon sendiri, jelas Didik, Kaukus Muda masih akan melihat calon yang diusungnya tersebut.

Didik menjelaskan alasan Kaukus Muda mengusung putra sulung Presiden Jokowi di Pilkada Solo 2020.

Baca juga: Menolak Dijadikan Tim Pemenangan Gibran-Teguh, Purnomo: Toh Tanpa Saya Sudah Pasti Menang

"Kita pengin Wali Kota Solo ke depan adalah anak muda, kreatif, dan memiliki terobosan yang bisa meningkatkan Kota Solo lebih modern," jelas dia.

"Seandainya nanti kira-kira PKS dan koalisi menemukan calon yang tepat mungkin kita bisa kompromi. Seandainya nanti tidak menemukan sosok yang tepat yang memiliki semangat muda, memiliki visi misi modern kita tetap akan menginginkan agar struktur mendukung Gibran, tapi semua nanti diputuskan masih ada waktu," terang dia

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com