Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Lengkap Depan Rumah Wisnu Ditembok Tetangga karena Kotoran Ayam hingga Didamaikan Bupati

Kompas.com - 30/07/2020, 05:45 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Wisnu Widodo, warga Desa Gandukepuh, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, terpaksa melompati tembok setinggi satu meter untuk bisa masuk dan keluar dari rumahnya.

Hal itu karena jalan di depan rumah Wisnu ditembok tetangganya berinisial M karena masalah kotoran ayam.

Kepala Desa Gandukepuh Suroso menjelaskan, M kesal sering menginjak kotoran ayam saat melewati jalanan di depan rumah Wisnu.

Baca juga: Ini Penjelasan Lengkap Warga yang Depan Rumahnya Ditembok Tetangga karena Kotoran Ayam

M mengira bahwa ayam tersebut merupakan peliharaan Wisnu. M kemudian menembok jalan di depan rumah Wisnu tahun 2017.

“M sama suaminya lewat kadang-kadang mlecoki telek (menginjak tahi ayam) yang memicu masalah. Akhirnya ya dipagar itu,” kata Suroso saat dihubungi, Jumat (24/7/2020).

Saat dikonfirmasi, Wisnu mengatakan, sebenarnya permasalahan awal adalah lahan di samping rumah Wisnu yang dulunya milik Khoirul Anam, sahabat dekatnya, akan dijual kepada M.

Baca juga: Gara-gara Tahi Ayam, Tetangga Bangun Tembok Setinggi 1 Meter di Depan Rumah Wisnu

 

Khoirul kemudian meminta Wisnu berbicara kepada M. Namun, jual beli batal karena tidak menemui kata sepakat soal harga.

“Kalau awalnya soal tanah, bukan ayam karena saya tidak pelihara ayam. M ini menawar lahan milik teman saya Rp 6 juta, padahal harganya Rp 17 juta. Akhirnya dibeli oleh Pak Budi Sumanto (warga),” ujar Wisnu.

Sejak saat itu Wisnu merasa M memberikan perlakukan berbeda terhadap dirinya.

Selain permasalahan jual beli lahan, M juga mempersoalkan rencana Wisnu merehab rumah bambunya.

 

Karena pembangunan dan pengangkutan material akan melewati rumah M, Wisnu meminta izin kepada tetangganya itu. Meski sebenarnya tak akan mengganggu rumah M.

“Tapi bilangnya mau bangun hotel, mau bangun rumah terserah, tapi malah dipagar tembok,” katanya.

Rumah Wisnu Widodo di Kabupaten Ponorogo ditembok oleh tetangganya M karena kesal dengan kotoran ayam peliharaan Wisnu. Meski Pengadilan Negeri Ponorogo memenangkan pihak Wisnu, tetapi M masih  enggan membongkar tembok tersebut.KOMPAS.COM/SUKOCO Rumah Wisnu Widodo di Kabupaten Ponorogo ditembok oleh tetangganya M karena kesal dengan kotoran ayam peliharaan Wisnu. Meski Pengadilan Negeri Ponorogo memenangkan pihak Wisnu, tetapi M masih enggan membongkar tembok tersebut.

Karena kejadian itu Wisnu sempat mengontrak rumah di Jalan Jawa untuk menghindari M.

Sebelum dipagar tembok, jalan masuk ke rumah Wisnu sempat dipagar kawat berduri oleh M.

Pihak desa mencoba memediasi keduanya. Wisnu menjelaskan soal kotoran ayam yang dipermasalahkan M.

Wisnu menyebut ayam itu bukan miliknya, tetapi milik tetangganya.

Namun, M kekeh tidak ingin membongkar tembok tersebut. M juga mengaku tanah di depan rumah Wisnu merupakan tanah miliknya.

Konflik ini sampai ke telinga Bupati Ponorogo Ipong Muchlisson. Ipong mendatangi keduanya dan meminta mereka untuk berdamai. 

Baca juga: Warga yang Depan Rumahnya Ditembok Tetangga karena Kotoran Ayam Menang di Pengadilan

 

Setelah ditemui kata sepakat, tembok tersebut akhirnya dirobohkan.

"Ya Pak Ipong datang, intinya minta kita berdamai, permasalahan yang lalu sudah selesai, lingkungan harus berdamai," kata Wisnu di rumahnya, Rabu (29/7/2020).

Upaya pembongkaran itu sempat diwarnai protes sekelompok warga yang mendukung, M.

Namun, Ipong turun langsung memberikan pemahaman kepada warga. Warga akhirnya mendukung pembongkaran pagar tersebut.

Belakangan diketahui memang jalan di depan rumah Wisnu sebenarnya masih hak milik M.

Bupati Ponorogo memberikan pemahaman kepada M agar saling tolong menolong kepada tetangga. (Penulis: Kontributor Magetan, Sukoco|Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com