SUKOHARJO, KOMPAS.com - Seorang bocah asal Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Darwin Jazilin (12) harus berjualan cilok keliling demi membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan dari Iskandar (40) dan Widaningsih (38) berjualan cilok keliling mulai November 2019.
Darwin mulai berjualan cilok keliling setelah kakaknya dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Kisah Siswa di Dusun Terpencil Sumbawa, Susah Sinyal Terpaksa Pakai HT Selama Belajar di Rumah
Sedang ibunya yang biasa berjualan cilok harus menunggu kakaknya.
Karena itu, Darwin berinisiatif untuk menjual kudapan tersebut secara keliling di Solo.
"Saya jualan cilok sejak kelas enam SD. Saya jualan cilok secara keliling sampai Sriwedari kalau tidak ke Alun-alun Kidul (Alkid) Keraton Solo," kata Darwin saat ditemui di indekos Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (29/7/2020).
Siswa kelas I Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Solo ini berangkat untuk menjajakan cilok secara keliling mulai siang hari karena harus bergantian dengan ibunya.
"Pagi ibu yang jualan di Cemani terus siangnya gantian saya. Saya berangkat pukul 13.30 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Kalau tidak habis sorenya dijual lagi sama ibu," ungkap Darwin.
Baca juga: Demi Cucu Bisa Belajar Online, Nenek Ini Pinjam Ponsel Pintar Tetangga
Sebagai seorang pelajar, Darwin mengaku tidak terganggu dengan pekerjaannya itu.
Justru, uang dari hasil berjualan cilok keliling bisa digunakan untuk membeli kouta internet.