Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kali Gagal Gantung Diri, Pria Pembantai Anak dan Istri dengan Tabung Gas Tewas karena Racun

Kompas.com - 29/07/2020, 20:00 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

 

BANYUASIN, KOMPAS.com - Setelah dua hari kritis karena menenggak racun, Rendy Arista (34), pelaku pembunuhan terhadap istri dan anaknya, meninggal.

Rendy diketahui telah membunuh istrinya, Yuti Kontesa (30) serta anak bungsu mereka Rajata Baikal (3) secara sadis dengan menggunakan tabung gas.

Setelah membunuh kedua korban, ia sempat mencoba bunuh diri dengan menggunakan seutas tali di belakang rumah. Namun, upaya yang dua kali ia lakukan tersebut gagal. 

Baca juga: Pria Bantai Anak dan Istri dengan Tabung Gas Kecanduan Narkoba, Sering Cekcok Soal Anak Ketiga

Karena upaya bunuh diri yang ia lakukan itu gagal, Rendy akhirnya pergi menuju ke Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Di sana ia ditemukan warga dalam kondisi kritis di pinggir jalan karena menenggak racun rumput.

Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar mengatakan, tersangka Rendy meninggal pada Selasa (28/7/2020) malam kemarin.

Dari hasil pemeriksaan dokter, ia mengalami kerusakan lambung dan usus akibat menenggak racun,

"Iya, tersangka meninggal karena gagal organ dalam tubuh. Racun rumput yang diminum tersangka merusak lambung dan usus. Dokter sudah berupaya dari kemarin, tapi infeksinya membuat tubuh tersangka tidak dapat bertahan," kata Danny saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (29/7/2020).

Dengan tewasnya Rendy, kasus pembunuhan sadis it upun akhirnya ditutup. Sementara, jenazah pelaku telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan.

"Selama sakit, pelaku tidak kita periksa sehingga belum bisa mendapatkan keterangan lebih lanjut. Kita awalnya fokus penyembuhan dulu, namun pelaku ternyata sudah tidak bisa bertahan lagi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Rendy membunuh istri dan anaknya dengan menggunakan tabung gas di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Kedua korban dibunuh saat sedang tertidur pulas.

 

Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar mengatakan, peristiwa itu terjadi di kediaman pelaku di Desa Tajamulya, Philips IV, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, sekitar pukul 01.00 WIB.

Mulanya, seorang saksi bernama Andra yang merupakan tetangga pelaku mendadak digedor oleh Rendy ketika tengah malam dengan kondisi mulut berdarah dan leher terikat tali.

Baca juga: Dipecat karena Covid-19, Pria Ini Bantai Istri dan Anaknya dengan Tabung Gas

Andra yang melihat kondisi pelaku Rendy pun langsung mengantarnya ke bidan untuk mendapatkan petolongan.

"Di perjalanan ke rumah Bidan, tersangka mengatakan bahwa sedang ada masalah keluarga dan ingin bunuh diri dan setelah berobat. Tersangka diantar kembali ke rumahnya oleh saksi, namun tidak sempat masuk ke rumah korban," kata Danny saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com