Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga HB II Tuntut Pemerintah Inggris Minta Maaf dan Kembalikan Emas Jarahan

Kompas.com - 29/07/2020, 13:43 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keturunan atau trah Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono (HB) II menuntut permintaan maaf dan pengembalian harta jarahan selama Perang Sepehi dari Pemerintah Inggris.

Tuntutan permintaan maaf itu disuarakan untuk meluruskan sejarah soal Perang Sepehi yang terjadi pada Juni 1812 dan pengembalian harta rampasan.

Sebanyak 57.000 ton emas yang dirampas dari Keraton Yogyakarta saat perang terjadi turut diminta untuk dikembalikan.

"Geger Sepehi proses penyerangan perampasan Inggris dengan berbagai kelompok, di situ terjadi peperangan yang terjadi dampak yang tidak diinginkan, seperti perampasan dokumen manuskrip, karya sastra, hingga perhiasan," kata perwakilan trah HB II, Fajar Bagus, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/7/2020).

Baca juga: Sultan Kasepuhan Cirebon Wafat, Ridwan Kamil: Beliau Berkontribusi Besar bagi Jabar dan Cirebon

Menurut Fajar, sudah ada upaya untuk mendata hasil jarahan Perang Sepehi yang tersebar di Inggris dan Eropa selama satu tahun terakhir.

Pada 2018 dan 2019, dia menyebutkan, ada beberapa manuskrip yang dikembalikan.

Fajar mengatakan, tuntutan pengembalian hasil jarahan oleh Pemerintah Inggris, termasuk ribuan ton emas, bukan tujuan utama keluarganya.

Keturunan HB II hanya ingin ada pelurusan sejarah soal Perang Sepehi, sehingga Raja Keraton Yogyakarta itu bisa diajukan menjadi Pahlawan Nasional.

"Intinya Geger Sepehi bukan peristiwa penaklukan, tetapi sebuah usaha secara masif dan barbar dibuat seolah-olah penaklukan," ujarnya.

Baca juga: Sultan HB X: Selama Masih Ada yang Kena Corona, Keadaan Darurat Tetap Dilakukan

Fajar juga membantah anggapan bahwa Perang Sepehi adalah perang saudara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com