Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Dalam Karung di Pantai Pulau Sebatik, Diduga Korban Sindikat Narkoba

Kompas.com - 29/07/2020, 12:09 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi


Polisi Duga Korban Sindikat Narkoba

Sedangkan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar mengungkapkan, jenazah pertama kali ditemukan oleh Subliyansyah (61) warga setempat yang berprofesi sebagai petani. 

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), mayat tersebut diduga korban penganiayaan dan pembunuhan.

"Olah TKP kita lakukan dan hasilnya adalah motif kasus ini diduga terkait jual beli narkoba," ujar Syaiful.

Baca juga: Mayat Bayi Terbungkus Plastik yang Ditemukan di Kamar Diperkirakan Sudah Meninggal 3 Hari

Syaiful mengatakan, mayat dalam karung itu berinisial SPD. Namun, tidak diungkapkan dari mana identitas mayat itu diketahui.

Tidak dijelaskan pula penyebab mayat itu dikaitkan dengan sindikat narkoba.

Syaiful hanya menegaskan, polisi masih bekerja untuk mengungkap dalang di balik peristiwa ini.

Polisi juga telah mengamankan terduga tiga pelaku yaitu Herman, Sudi dan Nurman.

Baca juga: Keluarga Sebut Pacar Yodi Prabowo Sempat Minta Diantar ke Lokasi Penemuan Mayat di Pinggir Tol

"Hasil penyelidikan anggota di lapangan, penganiayaan berujung menghilangkan nyawa terjadi di salah satu rumah sewa di Sei Teiwan. Rumah tersebut ditinggali salah satu tersangka atas nama Sudi, ada enam pelaku. Kita masih bekerja, kita buru tiga pelaku lainnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com