Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Babel Jadi Penghasil Lada Putih Terbesar di Dunia, Gubernur Erzaldi Paparkan Strategi Pemasarannya

Kompas.com - 29/07/2020, 08:50 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman mengatakan, lada di Babel bukan sekadar komoditi namun telah menjadi identitas.

Bahkan, saat ini Babel juga merupakan penghasil lada putih terbesar di dunia sejak 2014. Babel juga mengontrol 37-40 persen pasar lada global.

"Sekarang, pertambangan sudah berkurang. Masyarakat Babel sudah kembali bertani kembali. Lada, adalah komoditi yang banyak dikerjakan petani kami," ungkapnya.

Dia mengatakan itu dalam webinar internasional bertema "International Marketing Strategy of Muntok White Pepper Through Commodity Physical Market" melalui aplikasi pertemuan virtual Zoom, Selasa (28/7/2020).

Meski jadi yang terbesar, lanjutnya, namun Vietnam mengontrol pasar lada global sebesar 25 persen. Negeri ini bahkan mulai menyedot hampir setengah ekspor lada Indonesia.

Baca juga: Sukses Ekspor Lidi Nipah dan Lada Putih, Babel Diapresiasi Menteri Koperasi dan UMKM

Vietnam juga memanfaatkan lada Indonesia untuk diolah, sehingga menjadikan negeri ini sebagai penguasa lada dunia.

"Ini menjadi konsentrasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel agar lada kami memiliki nilai jual yang baik sehingga semangat petani jadi lebih baik. Apalagi lada Babel memiliki kualitas paling bagus dengan piperin 6-7 persen," paparnya.

Oleh karena itu, Erzaldi pun menegaskan strategi pemasaran agar lada Babel memasuki pasar ekspor dan menguntungkan petani lada di Babel.

Strategi itu adalah membangun sistem resi gudang lada, koperasi lada, kantor marketing lada (KPB-Lada), dan mengembangkan pasar lelang komoditas lada berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Baca juga: Perkebunan Topang Ekonomi Bangka Belitung di Tengah Pandemi Corona

Selain itu, memberikan dukungan untuk menciptakan berbagai varian produk lada, serta memperbesar akses penjualan lada hingga ke pasar luar negeri, seperti Jepang, Amerika, serta Eropa.

Erzaldi juga mengatakan, Pemprov Babel membuat strategi ini agar petani lada dapat menjual langsung ladanya ke pembeli, baik di dalam maupun luar negeri.

Dengan begitu, pemasaran komoditas ini tidak terjadi perpanjangan mata rantai penjualan lada.

Sebagai tindak lanjut, Pemprov Babel saat ini bekerja sama dengan PT Kliring Berjangka Indonesia dan JFX (Jakarta Future Exchange) agar lada Babel kembali pada masa kejayaan.

Baca juga: Ditelepon Wagub Saat Rapat, Lion Air Hentikan Penerbangan ke Bangka Belitung

Upaya mempromosikan lada

Lebih lanjut, Erzaldi mengatakan, webinar tersebut untuk menjelaskan dan mempromosikan lada Indonesia, khususnya Babel yang memang memiliki kualitas tinggi.

Dengan begitu, diharapkan agar strategi Babel dalam mendorong ekspor lada dapat diikuti oleh daerah lain.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com