Kata Arvin, penganiayaan itu berawal saat korban mengantar makanan kepada tanahan di blok C.
Setelah mengantar makanan, saat mengunci pintu, secara tiba-tiba para tahanan mencoba melarikan diri dengan mendorong pintu besi serta melakukan pemukulan terhadap korban.
Saat itu, Bripda BHS sempat melepaskan diri. Namun, beberapa tahanan lalu mendorong, memukul dan mencoba melarikan diri.
“Tapi karena masih ada anggota lain yang berjaga di bagian luar , sehingga para tahanan tidak berhasil kabur. Jadi baju korban juga robek karena ditarik tahanan,” katanya.
Dalam kasus tersebut, polisi telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka.
(Penulis Kontributor Medan, Dewantoro | Editor Aprillia Ika)/TribunMedan.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.