Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idul Adha di Tengah Pandemi Covid-19, Warga Jombang Dilarang Takbir Keliling

Kompas.com - 28/07/2020, 18:13 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Bupati Jombang Mundjidah Wahab, mengizinkan warganya menjalankan rangkaian ibadah pada Hari Raya Idul Adha 2020.

Namun, masyarakat diminta menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat menjalankan ibadah.

"Tidak ada masjid atau mushala yang ditutup. Shalat Idul Adha boleh dilaksanakan di masjid, mushala atau di lapangan. Namun harus tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Mundjidah saat ditemui di Pendopo Kabupaten Jombang, Selasa (28/7/2020).

Rangkaian perayaan Idul Adha diawali dengan mengumandangkan tabir. Biasanya, sebagian besar warga melakukan takbir keliling.

Baca juga: Foto Viral Anjing Bernyanyi di Papua, Tak Bisa Menggonggong dan Dianggap Sakral

Rangkaian itu dilanjutkan dengan shalat Idul Adha di masjid dan mushala pada pagi hari. Kemudian, penyembelihan dan pembagian hewan kurban.

Mundjidah mengatakan, dari rangkaian itu, hanya takbir keliling yang dilarang. Warga diminta melakukan takbir di masjid dan mushala.

"Takbirannya bisa di masjid atau di mushala. Kami melarang adanya takbir keliling. Takbir keliling di jalan-jalan, tidak kami izinkan," jelas Mundjidah.

Pemkab Jombang menerbitkan surat edaran terkait protokol kesehatan pencegahan Covid-19 saat menjalankan ibadah Idul Adha.

Masyarakat diwajibkan menggunakan masker saat menunaikan shalat Idul Adha di masjid atau mushala. Jemaah juga diminta membawa sajadah sendiri.

 

Rumah ibadah juga diminta menyediakan tempat cuci tangan dan menyemprotkan cairan disinfektan sebelum shalat digelar.

"Jarak antar jemaah juga harus dijaga, tidak boleh rapat. Kemudian, kami juga meminta agar khatib jangan terlalu lama kalau khutbah," kata Mundjidah.

Masyarakat juga diminta tak berkerumun saat penyembelihan dan pembagian hewan kurban.

"Tidak boleh ada kerumunan waktu penyembelihan atau pembagian. Panitia harus membagikan daging kurban dari rumah ke rumah, tidak boleh ada kerumunan," ujar Mundjidah.

Baca juga: Ayah dan Anak Bobol Brankas Pakai Alat Sederhana, Polisi: Paling Lama 10 Menit...

Mundjidah menyebutkan, penyebaran Covid-19 patut diwaspadai. Ia sadar rasio kesembuhan pasien Covid-19 di Jombang terus meningkat.

Namun, kasus positif Covid-19 baru tetap ada.

Hingga Selasa (28/7/2020), jumlah pasien di Kabupaten Jombang yang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 507 orang.

Sebanyak 347 pasien dinyatakan sembuh, sedangkan 42 orang terkonfirmasi meninggal karena Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com