Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kantor PDI-P di Bogor Dilempar Bom Molotov

Kompas.com - 28/07/2020, 17:13 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sebuah benda yang diduga sebagai bom molotov meledak di depan pintu Kantor Sekretariat Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Peristiwa teror ini baru diketahui oleh pengurus yang juga kader PDI-P Rosenfield Panjaitan, Selasa (28/7/2020), sekitar pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Peti Terbuka, Jenazah Diduga Pasien Covid-19 Masih Mengenakan Daster

Wakil Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM DPC PDIP Kabupaten Bogor tersebut mengatakan bahwa saat itu dirinya berada di dalam, sehingga tidak mendengar adanya ledakan di depan pintu.

Saat hendak keluar, ia pun terkejut melihat serpihan kaca pintu depan rumahnya berserakan bercampur debu hitam pekat.

"Kejadiannya jam 05.00 WIB. Jadi pas saya matikan lampu, terus pintu dibuka, tapi kok lantai rumah ada kaca hitam, kaget juga saat itu," kata Rosenfield.

Baca juga: Buronan Pencuri Uang Rp 1,6 Miliar Milik Pemprov Sumut Ditangkap

Rosenfield kemudian ingin memastikan dengan mendatangi kediaman rumah adiknya yang kebetulan bersebelahan.

Setelah diperiksa lagi, ternyata kaca jendela rumahnya pecah dan terdapat bekas kebakaran.

Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian pada Selasa pagi tersebut.

 

Namun, kaca jendela depan Kantor PAC PDI Perjuangan pecah.

Selain itu, sejumlah kendaraan seperti bagian belakang mobil dan selang motor rusak.

Dia menyebut bahwa ada tiga bom molotov yang dilemparkan ke depan kantor PDI-P yang juga sekaligus sebagai rumah tempat tinggalnya itu.

Adapun bahan peledak itu terbuat dari botol kaca minuman. Sebanyak dua di antaranya sudah pecah, sementara satu lagi masih utuh.

"Ada 3 botol, yang 1 enggak pecah yang 2 meledak. Terbakar motor sedikit. 2 lagi di depan garasi itu," kata dia.

Ia mengaku bahwa kejadian ini baru pertama kali terjadi di kantor partai berlambang banteng itu.

Bahkan sebelumnya tidak ada masalah ataupun ancaman dari warga sekitar.

Rosenfield langsung melaporkan kasus ini ke Polsek Megamendung.

Ia meminta kepada pengurus PAC PDI-P Megamendung untuk tetap menjaga situasi kondusif sambil menunggu hasil penyelidikan kepolisian.

"Masih diperiksa polisi dan motifnya itu saya enggak tahu, itu bagian polisi," kata dia.

Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com belum mendapat keterangan lengkap dari Kapolsek Megamendung AKP Budi Santoso.

Budi hanya membenarkan terkait adanya kejadian pelemparan yang diduga bom molotov di Kantor anak cabang PDI-P di Bogor tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com