Sebagai contoh, anak-anak Desa Labion yang bersekolah di SDN Desa Tepian, anak-anak ini juga bangun pagi-pagi buta untuk menuju sekolah.
Demikian pula untuk anak anak di Desa Plaju dan Desa Lubakan, mereka mengandalkan perahu ketinting.
Bukan hanya urusan sekolah, keberadaan wilayah ini lebih dekat ke Kota Tarakan ketimbang pusat pemerintahan di Nunukan.
Untuk ke Nunukan mereka butuh waktu 2,5 jam menggunakan speedboat sementara ke Tarakan hanya butuh 1 jam, masyarakat berbelanja kebutuhan pokok juga memilih ke Tarakan ketimbang ke Nunukan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan H Junaedi mengakui jika usulan pengadaan perahu untuk operasional sekolah di Kecamatan Sembakung mengemuka saat pertemuan mereka membahas proses BDR bersama guru-guru di Sembakung.
Junaedi mengatakan, perahu memang menjadi perkara urgen untuk wilayah ini, tidak hanya untuk angkutan guru, anak anak sekolah yang berdomisili jauh dari sekolah juga sangat membutuhkannya.
‘’Satu sekolah minta satu perahu lengkap dengan mesinnya, kita akan coba akomodir di APBD 2021 kalau memungkinkan dan disetujui, agar mereka tidak lagi menyewa speedboat atau perahu ketinting yang tentu tidak murah,’’katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.