Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Lengkap Jatuhnya Pemanjat Dinding hingga Tewas di Makassar

Kompas.com - 28/07/2020, 09:22 WIB
Himawan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sulawesi Selatan merilis kronologi lengkap kematian Muladi Aminuddin usai terjatuh saat memanjat dinding di Taman Pakui Sayang, Makassar, Minggu (26/7/2020).

Ketua Umum FPTI Sulse Imam Subekti mengatakan, telah mengumpulkan seluruh saksi mata atas insiden jatuhnya Muladi yang dikenal sebagai pegiat olahraga panjat tebing itu. 

Muladi, kata Imam, sebelumnya datang ke taman itu bersama kedua anaknya dan memilih memanjat usai para pemanjat berlatih. 

Baca juga: Akibat Kesalahan Teknis, Pria di Makassar Tewas Terjatuh Saat Panjat Dinding

"Dari hasil keterangan sejumlah saksi, saat memasuki waktu magrib, almarhum hendak melepas pengamanan dan tali karmantel yang digunakan saat latihan dari top wall (bagian teratas papan)," ujar Imam dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Senin (27/7/2020) malam. 

Saat berada di puncak papan itulah, almarhum kemudian menggunakan ikatan tarik untuk turun ke bawah tanpa memasang cowstail (pengaman sementara). 

Namun ikatan tersebut malah terlepas sehingga menyebabkan Muladi terjatuh dari ketinggian belasan meter. 

Hal ini kata Imam membuat FPTI Sulsel masih menyelidiki untuk mengurai penyebab lepasnya simpul yamg digunakan Muladi. 

"Kita tak ingin kejadian serupa terulang. Semoga ini menjadi kejadian terakhir," imbuh Imam. 

Baca juga: Bocah 6 Tahun yang Hilang Terseret Arus Sungai Ditemukan Tewas

Imam mengatakan, FPTI juga telah menggodok tata tertib yang harus diterapkan di fasilitas-fasilitas umum yang menyiapkan wall climbing

Hal ini agar para pegiat panjat tebing memerhatikan prosedur standar yang selama ini diterapkan FPTI dalam setiap pemanjatan baik itu di dinding maupun di tebing. 

"Agar peristiwa seperti itu tak terulang lagi, kami juga tengah menggodok semacam tata tertib yang harus diterapkan di fasilitas-fasilitas umum yang menyiapkan fasilitas wall climbing," ujar dia.

 

Terkait insiden meninggalnya Muladi, kata Imam, FPTI menyampaikam duka bagi seluruh pegiat panjat tebing di Indonesia. 

Bahkan hal tersebut menjadi perhatian Ketua Umum Pengurus Pusat FPTI Yenny Wahid yang juga turut berbela sungkawa. 

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Pembunuh Kakek 90 Tahun yang Ditemukan Tewas di Rumahnya, Pelaku 2 Orang

Muladi sendiri meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dirawat di RS Sandi Karsa kemudian dirujuk ke RS Faisal Makassar. 

"Atas nama pribadi dan organisasi, saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah tersebut," kata Imam.

Sebelumnya diberitakan Muladi tewas seusai terjatuh saat panjat dinding di Taman Pakui Makassar, di Jalan AP Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Minggu (26/7/2020).

Sekretaris Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sulawesi Selatan Ahmad Lubis mengatakan, korban diduga terjatuh setelah salah memasang simpul di bagian atas dinding saat sedang membersihkan alat panjat.

Baca juga: Ketua RT di Bandung Jerat Leher Warganya Hingga Tewas, Ini Pengakuannya ke Polisi

"Memang terjadi kesalahan teknis. Analisis kami, dia salah memasang cowstail atau salah memasang simpul di top untuk clean down," kata Lubis melalui telepon, Senin (27/7/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com