Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pimpinan Kantor Suruh Camat Menyapu Sampah, Mengaku Bercanda dan Disanksi Sediakan Bak Sampah

Kompas.com - 28/07/2020, 06:31 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rudi Herryanto salah seorang pimpinan kator di Samarinda meminta maaf karena menyuruh Camat Samarinda Kota Anis Siswantini untuk membersihkan sampah di depan rukonya.

Ia mengaku jika hanya bercanda dan tak tahu jika perempuan yang membawa sapu tersebut adalah seorang camat.

Peristiwa tersebut berawal saat Ania hendak mengikuti kerja bakti di SMPN 2 Samarinda pada Jumat (24/7/2020).

Karena letak kantor camat dan SMPN 2 Samarinda berdekatan, Anis dam stafnya memilih untuk berjalan kaki.

Baca juga: Pimpinan Kantor yang Suruh Camat Bersihkan Sampah Diberi Sanksi

Saat itu mereka juga membawa sapu, cangkul, sekop, dan parang menuju SMPN 2 Samarinda,''

Namun baru berjalan beberapa meter tepatnya di simpang empat Jalan KH Ahmad Dahlan, seorang pria yang diketahui sebagai pimpinan sebuah kantor memanggil Anis.

Saat itu Anis menggunakan seragam berwarna merah dan sedang memagang sapu.

Pria yag benama Rudi Herryanto itu meyuruh Anis yang ia kira petugas kebersihan untuk menyapi depan kantornya.

Baca juga: Pimpinan Kantor yang Suruh Camat Bersihkan Sampah: Saya Orang Baru, Tak Tahu Dia Camat


"Bu, Bu, sini Bu, sapu di sini kotor (depan ruko). Dia panggil sampai tiga kali sambil melambaikan tangannya. Bapak-bapak itu panggil saya, karena saya jalan paling depan sambil pegang sapu," kata Anis saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/7/2020).

Sadar dipanggil, Anis mendekati orang tersebut dan bertanya alasan warga itu menyuruhnya menyapu sampah di depan ruko.

"Saya bilang ke dia. Bapak menyuruh orang lain menyapu sampah di kantor Anda? Setelah itu saya tinggalkan saja, kami menuju SMP 2 kerja bakti," kata Anis.

Baca juga: Tak Sengaja Suruh Camat Menyapu Sampah, Pimpinan Kantor Ini Mengaku Bercanda, Ini Ceritanya

Sampah masih menumpuk di depan ruko

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Setelah kerja bakti, Anis ditemani sekretaris camat dan Babinsa kembali ke ruko tersebut. Saat itu ia melihat masih banyak sampah yang berserakan di depan ruko.

Anis kemudian masuk ke kantor dan memarahi pimpinan yang menyuruh orang lain untuk membersihkan sampah di depan kantornya.

Video Anis yang marah-marah tersebut kemudian viral di media sosial.

“Sampai ke sana saya lihat sampah-sampah yang dia suruh bersihkan tadi. Sampah berserakan sebagian bekas dibakar. Setelah itu kami masuk kantor, baru kejadian marah-marah seperti yang ada dalam video itu,” jelas Anis.

Baca juga: Disuruh Warga Bersihkan Sampah di Depan Rukonya, Camat: Dia Kira Saya Tukang Sapu Jalan

Menurut Anis, saat itu pimpinan kantor mengaku hanya bercanda dan meminta maaf atas kejadian tersebut.

“Masa seorang pimpinan kantor kok begitu caranya. Saya tegaskan lagi, saya tidak gila hormat. Saya hanya kesal, karena dia seenaknya suruh orang lain bersihkan sampah dia,” jelas Anis.

Menurut Anis, mereka tak punya hak untuk menyuruh orang lain apalagi petugas kebersihan yang meyapu jalan.

Anis menegaskan sampah di depan ruko seharusnya dibersihkan oleh pemilik atau pengguna ruko.

Baca juga: Disuruh Warga Bersihkan Sampah di Depan Rukonya, Camat: Dia Kira Saya Tukang Sapu Jalan


Diberi sanksi sediakan bak sampah di depan kantor

Sementara itu Rudy mengaku jika tak sengaja menyuruh Camat Samarinda untuk membersihkan sampah di depan rukonya.

Dia mengira perempuan yang bawa sapu tersebut adalah penyapu jalanan.

“Saya enggak tahu. Saya enggak kenal camat sini. Saya baru satu setengah tahun disini (Samarinda),” ungkap kepala kantor salah satu perusahaan asuransi di Samarinda ini saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/7/2020).

Rudi tak ingin nama perusahaannya dipublikasi media karena urusan ini pribadi dia, bukan perusahaan.

Baca juga: Camat Dikira Tukang Sapu dan Disuruh Bersihkan Sampah, Pimpinan Kantor Minta Maaf

“Intinya sudah selesai masalahnya. Saya sudah minta maaf ke camatnya, tadi saya datang ketemu ke kantor camat minta maaf bersama Ibu Camatnya,” jelas Rudi.

Rudi mengatakan sampah yang berserakan itu ada di depan ruko samping kantornya, bukan di depan kantor dia.

“Depan kantor saya bersih. Itu sampah di samping,” kata dia.

Namun, sejak kejadian itu sampah-sampah tersebut sudah dibersihkan. Selain itu, Rudi mengaku sudah ada kesempatan pihaknya dengan camat untuk mendukung semua program kebersihan di Kota Samarinda, termasuk menyiapkan bak sampah.

Baca juga: Diteriaki untuk Bersihkan Sampah, Camat Samarinda: Dia Kira Saya Tukang Sapu Jalan...

Hal tersebut dibenarkan oleh Camat Samarinda Kota Anis.

Menurutnya, pimpinan kantor tersebut sudah mendapatkan sanksi antara lain perusahaan tersebut harus menyediakan bak sampah di depan rukonya.

Penyedian bak sampah tersebut sebagai komitmen perusahaan yang beroperasi di Samarinda untuk mendukung kebersihan kota.

Selain bak sampah, perusahaan juga diminta menyiapkan menyedikan tempat cuci tangan di kantornya untuk mendukung protokol kesehatan di Samarinda.

Anis juga mengatakan secara pribadi pimpinan kantor pun sudah meminta maaf sehingga kasus ini dianggap selesai.

Baca juga: Marahi Warga karena Disuruh Menyapu Sampah, Camat Anis: Saya Tidak Gila Hormat, Saya Kesal

“Semua kesepakatan tersebut dibuat dalam surat pernyataan dan ditandatangani bersama. Intinya perusahaan harus komitmen dukung program kebersihan kota,” ungkap Anis saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/7/2020).

Jika kesepakatan tersebut tak indahkan pihak perusahaan, menurut Anis. pihaknya akan akan melaporkan hal tersebut ke pimpinan perusahaan yang lebih tinggi dan akan mengevaluasi kembali izin usahanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Zakarias Demon Daton | Editor : Dheri Agriesta, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com