LUWU UTARA, KOMPAS.com - Relawan dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sulawesi Selatan harus berjalan kaki selama tiga jam menuju Desa Maipi untuk mengantarkan bantuan kepada korban banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Hal tersebut dikarenakan akses jembatan di Desa Balebo, Kecamatan Masamba terputus.
“Karena jembatan putus kami harus menyeberangi sungai lalu berjalan kaki sejauh 11 kilometer selama 3 jam untuk sampai di pengungsian warga Desa Maipi,” kata Suharno, relawan MDMC saat dikonfirmasi, Senin (27/7/2020).
Baca juga: Pasangan Ini Menikah di Tengah Pengungsian Banjir Bandang Luwu Utara
Dalam perjalanan, Suharno dan puluhan relawan membawa kebutuhan warga pengungsi berupa beras, mi instan, telur, ikan asin, minyak goreng, dan lilin.
“Kami disambut warga saat kami membawa bantuan, memang kondisi warga sangat memprihatinkan karena kebutuhan logistiknya masih sangat terbatas, terutama alat penerangan,” ucap Suharno.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Sinjai Ahmad Mudzakir menambahkan, sejumlah relawan yang bermaksud mengantar bantuan ke Desa Maipi terpaksa harus dikumpulkan di rumah warga di Desa Balebo.
“Sudah dua kali kami ke sini untuk mengantar logistik ke Desa Maipi tapi terkendala dengan jembatan yang rusak dan banjir, sehingga kami Baznas Sinjai harus dikumpulkan dulu di rumah warga untuk kemudian disalurkan ke lokasi tujuan oleh warga dari Maipi menggunakan motor,” ujar Ahmad Mudzakir.
Baca juga: Pasangan Ini Menikah di Tengah Pengungsian Banjir Bandang Luwu Utara
Agar bantuan logistik segera tersalurkan, warga Desa Maipi yang berada di pengungsian harus turun ke Desa Balebo secara bergantian untuk mengangkut logistik.
Mereka menyeberangi sungai yang arusnya cukup deras dan mengangkat motor secara bergotong royong agar kebutuhan pengungsi segera terpenuhi.
Kondisi ini dimanfaatkan saat air sungai Masamba surut.
“Agar bantuan cepat sampai kami gunakan motor dari Desa Balebo ke Maipi dengan cara mengangkat motor di sungai, itu kalau bantuan kami ambil di Posko Induk. Kalau di Balebo ada bantuan dari relawan untuk warga Maipi kami angkut dengan menyeberangi sungai lalu diangkut pakai motor ke lokasi,” tutur Asdar, warga Desa Maipi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.