Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap Identitas Kerangka Wanita Berjaket Merah di Wonogiri, Diduga Korban Kekerasan

Kompas.com - 27/07/2020, 20:01 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com-Teka-teki identitas kerangka manusia wanita berjaket merah dipadu celana jins biru yang ditemukan di jurang dekat pemakaman umum Watu Godik, Desa Giriharjo, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri akhirnya terungkap.

Hasil uji deoxyribo nucleic acid atau DNA menyebutkan kerangka manusia berjenis kelamin perempuan itu adalah Katiyani (27), warga Desa Girimarto, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri.

Kerangka manusia Katiyani pertama kali ditemukan petani yang mencari rumput, Sabtu (16/5/2020) lalu.

Baca juga: Heboh Temuan Kerangka Manusia Berjaket Merah dan Bercelana Jins di Wonogiri

 

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi mendapati cincin di salah satu kerangka jari yang biasa dipakai seorang perempuan.

“Hasil tes DNA dengan keluarga yang bersangkutan ternyata sesuai. Jadi kerangka manusia itu adalah saudari Katiyani,” ujar Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Ghala Rimba Doa Sirang yang dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon seluler, Senin (27/5/2020) sore.

Kepada polisi, keluarga mengaku terakhir melihat Katiyani keluar dari rumah, Rabu (12/2/2020) lalu. Sejak itu korban dilaporkan tidak pernah kembali ke rumahnya lagi.

Keluarga mendapatkan kabar tiga bulan kemudian, korban sudah ditemukan tak bernyawa hingga menyisakan kerangka manusia saja, Sabtu (16/5/2020).

Hasil otopsi kerangka korban, kata Ghala, Katiyani tewas tidak wajar. Tak hanya itu, hasil otopsi menyebutkan adanya dugaan kekerasan pada korban. “Terlihat dari warna tulangnya di bagian dada yang berwarna agak coklat karena ada semacam penyerapan darah,” ungkap Ghala.

Hanya saja tidak temukan adanya tulang yang patah. Bisa jadi kekerasan menimpa korban namun tidak menyebabkan tulangnya patah.

Baca juga: Polisi Tes DNA Ungkap Temuan Kerangka Berjaket Merah dan Bercelana Jins di Wonogiri

Untuk kepastiannya, polisi akan menyidik lebih dalam guna mengetahui kejadian sebenarnya yang menimpa korban. Pengungkapan kasus akan mengetahui bagaimana korban meninggal hingga cara yang dilakukan pelaku menghabisi korban.

Terkait kecurigaan pelaku pembunuh korban, Ghala menuturkan, polisi belum menemukan alat bukti yang cukup untuk menjerat seseorang dalam kasus ini.

Sebelum petaka menimpa korban, hubungan rumah tangga korban dengan suaminya kurang harmonis. Hanya saja, kondisi itu tidak bisa dijadikan dasar penyelidikan polisi untuk menuduh suami korban sebagai pelakunya.

Polisi mendapatkan informasi ketidakharmonisan keluarga korban dipicu ada orang ketiga. Info yang diperoleh kepolisian, korban memiliki selingkuhan. Namun setelah dicek, polisi belum bisa mengaitkan pria idalam lain korban itu dengan penemuan kerangka manusia tersebut.

Ia mengharapkan masyarakat yang memiliki informasi kasus ini dapat menghubungi aparat kepolisian terdekat guna membantu mengungkap pelakunya.

Diberitakan sebelumnya, sosok kerangka manusia berjaket merah dan bercelana jins yang ditemukan petani di dekat pemakaman umum Giriharjo, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri menghebohkan warga setempat, Sabtu (16/5/2020). Hingga saat ini belum terungkap identitas kerangka manusia dan penyebab kematiannya.

Kapolres Wonogiri AKPB Christian Tobing yang dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (17/5/2020) siang menyatakan polisi masih sementara menyelidiki identitas dan penyebab kematian korban.

"Saat ini masih dalam identifikasi untuk mengetahui identitas dan penyebab kematian korban yang ditemukan sudah dalam bentuk kerangka," ujar Tobing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com