Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Jabar Bangkitkan Ekonomi Pasca-pandemi Covid-19

Kompas.com - 27/07/2020, 18:36 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Direktur Utama PT Migas Hulu Jabar, Begin Troys menambahkan, pihaknya berencana mulai menggarap bisnis lain di luar usaha pengelolaan participating interest (PI) blok Offshore North West Java (ONWJ).

Begin mengatakan, pihaknya sudah merancang menggarap bisnis baru di luar PI 10 persen ini sesuai permintaan pemegang saham agar bersinergi dengan BUMD lain milik Pemprov Jawa Barat. 

Kerja sama sudah mulai dilakukan seperti dengan BIJB, Agronesia, kemudian Tirta Gemah Ripah.

"Kami pun berencana menggarap jasa konstruktri infrastruktur energi dan ketenagalistrikan. Jadi kalau selama ini MUJ dibilang hanya nunggu PI saja, bisa terbantahkan dengan proyek-proyek baru kami," tuturnya.

Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat, Salahudin Rafi, mengatakan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka yang dikelolanya memang tengah terpengaruhi oleh pandemi Covid-19.

Namun demikian, pihaknya tengah berupaya menyambut angin segar dari perampungan Tol Cisumdawu yang rencananya beroperasi akhir 2021.

"Jika pandemi ini selesai, kita juga harus siap kembali aktif. Kalau kuliah sudah dibuka, mahasiswa dari se-Indonesia akan ke Jabar lagi, yang punya banyak universitas. Apalagi kalau 45 menit dari Bandung ke Kertajati lewat Cisumdawu sudah bisa," ucapnya.

Baca juga: Ridwan Kamil: Jawa Barat Provinsi Terbesar yang Zona Risiko Rendahnya Paling Banyak

Kepala Biro BUMD dan Investasi Provinsi Jawa Barat, I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, mengatakan untuk berperan aktif dalam pemulihan ekonomi di Jabar, pertama harus terus mencari dan menganalisis kemungkinan bisnis yang bisa dikembangkan untuk menunjang penbangunan dan sektor ekonomi.

"Selain menggerakkan ekonomi masyarakat di daerah dan memberikan kebermanfaatan, kami memberikan keleluasaan, silakan berikan relaksasi pemulihan BUMD. Dimohon juga, berapa pun, berikan deviden. Saya siap untuk menagih," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com