Asifah dan kedua perangkat desa itu juga terus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga yang melintas.
Pasalnya, meski sudah ditutup, tidak sedikit warga yang masih mendekat dan meminta agar penutup jalan dibuka.
Camat Plered, Hardomo menyampaikan bahwa pihaknya sedang mencari lokasi untuk dijadikan fungsi pelayanan Desa Trusmi Kulon sementara. Namun waktu dan tempat itu masih dalam proses pembahasan.
“Desa kami tutup, kami sterilkan selama tiga hari ke depan. Pelayanan masih tetep ada tapi kita alihkan saja di tempat lain. Terkait tempatnya masih dibahas,” kata Hardomo
Kebijakan penutupan kantor balaidesa Trusmi Kulon dan pembatasan akses keluar masuk desa setempat merupakan hasil rapat tingkat kecamatan pada Minggu malam.
Hardomo melakukan koordinasi dan sejumlah kesepakatan bersama enam orang kepala desa, antara lain kepala Desa Trusmi Kulon (perwakilan), Trusmi Wetan, Wotgali, Sarabau, Gamel, dan Kaliwulu. Ke enam desa ini yang paling berdekatan dengan kasus penambahan yang paling tertinggi di Cirebon selama ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.