Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Seabad Gedung Sate, Kisah 7 Pemuda Gugur Saat Mempertahankannya dari Serangan Tentara NICA dan Gurkha

Kompas.com - 27/07/2020, 18:00 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Perjalanan sejarah kental mengiringi pembangunan Gedung Sate yang kini genap berusia seabad. Dari berbagai kisah menarik, cerita tujuh pemuda yang gugur dalam pertempuran mempertahankan Gedung Sate yang saat itu masih difungsikan sebagai Kantor Jawatan Pekerjaan Umum dan Pengairan.

Ketujuh pemuda itu yakni Rio Susilo, Mochtaroedin, Subenget, Soerjono, Soehodo, Didi Hardianto Kamarga, Ranu. Mereka adalah para pegawai Kantor Jawatan Pekerjaan Umum dan Pengairan.

Ronny Indra Laksana, edukator Museum Gedung Sate bercerita, pada tanggal 24 November 1945 tentara Gurkha dan NICA sudah tiba dan mengepung Gedung Sate. Suara mars tentara, kegaduhan kendaraan mereka menjadi suara yang mengintimidasi para pejuang di dalam Gedung Sate.

Baca juga: 100 Tahun Gedung Sate, Terus Dipercantik agar Warga Tak Lupa Sejarah

"Pada 3 Desember 1945 pertempuran itu terjadi. Gurkha dan NICA adalah tentara dari Nepal yang disewa oleh Inggris," ujar Ronny saat ditemui di Museum Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (27/7/2020).

Mereka bersenjatakan kukri, jenis parang khas nepal dan senapan laras panjang Lee Enfield MK I dan MK II asal Inggris. Kehadiran tentara Gurkha Divisi Mahratta 23, membuat masyarakat dan para pegawai cemas.

Mempertahankan kemerdekaan

Kegelisahan menggeliat para karyawan yang berada di Gedung Sate. Namun, beberapa dari mereka, tepatnya sekitar 21 orang berpikir lain.

Mereka ingin mempertahankan Gedung Sate atas nama Republik Indonesia dari ancaman pasukan Gurkha. Harga kemerdekaan yang sudah di proklamirkan,dan dijaga oleh Indonesia harus dipertahankan, pikir mereka.

Baca juga: Berusia Seabad, Gedung Sate Simpan Jalur Rahasia hingga Makna 6 Tusuk Sate

Kemudian, pada 3 Desember 1945 pukul 11.00 pagi hingga 14.00 siang. Pasukan Gurkha dan NICA menyerbu masuk Gedung Sate. Terjadilah pertempuran tak seimbang. Tentara Gurkha dan NICA mengepung 21 pemuda di dalam Gedung Sate.

Mereka, yang disebut Perwakilan Angkatan Muda Pekerdjaan Umum pun pergi ke markas Madjelis Dewan Perdjoeangan Priangan (MDPP) di Gang Asmi pada tanggal 29 November 1945. Dengan berbekal revolver yang diberikan oleh Majelis Dewan Persatuan Priangan (MDPP) mereka pun lekas menyerang balik tentara-tentara tersebut.

Sutoko, yang saat itu mengepalai MDPP memberi nasihat untuk mundur dan dianjurkan untuk mempertahankan kota Bandung Selatan saja. Sutoko berkata,"Jangan, tidak usah. Kita melawan mereka dari sini saja".

Baca juga: Setelah Direnovasi, Gedung Sate Akan Jadi Destinasi Wisata Sejarah

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com