Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Zona Hijau, Pemprov Kalbar Diminta Tunda Gelar KBM Tatap Muka

Kompas.com - 27/07/2020, 17:52 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Anggota DPRD Kalimantan Barat Toni Kurniadi meminta pemerintah daerah menunda kegiatan belajar mengajar secara tatap muka meski Kalbar masuk zona hijau.

"Untuk anak didik kita, jangan buat kebijakan coba-coba," kata Toni saat dihubungi, Senin (27/7/2020).

Menurut dia, sebaiknya proses belajar mengajar secara daring terus dilanjutkan.

Jika pun ada masalah terkait dengan kemampuan orangtua dalam menyediakan kuota internet dapat ditanggulangi dengan bantuan pemerintah.

Baca juga: Gelar KBM Tatap Muka, Guru dan Murid di Kalbar Akan Jalani Tes Swab

Toni melanjutkan, saat sekolah daring berlangsung, pemerintah bisa membuatkan program untuk bantuan sosial di bidang pendidikan.

"Makanya pemerintah jangan melepas beban tersebut begitu saja,” ucap Toni.

Di samping itu, dia juga berharap peran serta provider seluler untuk mendukung proses belajar mengajar online ini.

Selama ini, kata Tony, provider seluler sudah banyak menikmati keuntungan dari para penggunanya yang terus bertambah dari waktu ke waktu.

“Saat pandemi seperti sekarang hendaknya memberikan kemudahan. Misalnya dengan membuat program menggratiskan kuota atau bonus kuota untuk orangtua pelajar,” harap Toni.

Baca juga: KBM Tatap Muka di Kalbar Khusus untuk Siswa Tingkat Akhir

Diberitakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) tengah mempersiapkan proses kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah pada bulan Agustus mendatang.

Salah satu yang disiapkan saat ini adalah melakukan tes swab kepada seluruh guru dan pegawai dan uji rapid test kepada seluruh murid.

Gubernur Kalbar Sutarmidji menekankan, waktu belajar mengajar secara tatap muka tidak seperti ketika normal. Selain ada pemotongan waktu untuk per mata pelajaran, waktu istirahat juga dihapuskan.

Sehingga siswa akan pulang jauh lebih cepat.

"Jika biasa satu mata pelajaran 40 menit, sekarang cukup 20 menit. Siswa juga tidak diberikan waktu beristirahat," kata Sutarmidji saat dihubungi, Senin (27/7/2020).

Selain itu, mata pelajaran yang diberikan hanya yang akan diuji nanti ketika tes kelulusan. Ditambah mata pelajaran agama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com