Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Lengkap Warga yang Depan Rumahnya Ditembok Tetangga karena Kotoran Ayam

Kompas.com - 27/07/2020, 15:35 WIB
Sukoco,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com  - Wisnu Widodo, warga Desa Gandukepuh, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jatim, menceritakan awal mula konflik antara dirinya dengan tetangganya, M.

Diketahui konflik tersebut membuat M menembok jalan di depan rumah Wisnu.

Bahkan, selama tiga tahun Wisnu harus memanjat tembok setinggi satu meter untuk keluar masuk rumahnya.

Informasi awal yang didapatkan Kompas.com dari kepala desa setempat, permasalah Wisnu dan M karena kotoran ayam.

Baca juga: Warga yang Depan Rumahnya Ditembok Tetangga karena Kotoran Ayam Menang di Pengadilan

Ayam peliharaan Wisnu kerap membuang kotoran di depan rumah M. Tak senang, M kemudian menembok jalan di depan rumah Wisnu yang diklaim sebagai tanahnya.

Sedangkan pihak desa menyebut tanah tersebut milik desa, bukan milik M.

Kepada Kompas.com, Wisnu mengatakan, sebenarnya permasalahan awal adalah lahan di samping rumah Wisnu yang dulunya milik Khoirul Anam, sahabat dekatnya, akan dijual kepada M.

Khoirul kemudian meminta Wisnu berbicara kepada M. Namun, jual beli batal karena tidak menemui kata sepakat soal harga. 

“Kalau awalnya soal tanah, bukan ayam karena saya tidak pelihara ayam. M ini menawar lahan milik teman saya Rp 6 juta, padahal harganya Rp 17 juta. Akhirnya dibeli oleh Pak Budi Sumanto (warga),” ujar Wisnu saat ditemui di rumahnya, Senin (27/7/2020).

Sejak saat itu Wisnu merasa M memberikan perlakukan berbeda terhadap dirinya.

 

Baca juga: Tanpa Masker, Jerinx SID Ikut Demo Tolak Rapid Test, Satpol PP: Tak Ada Sanksi

Wisnu menambahkan, selain permasalahan jual beli lahan, M juga mempersoalkan rencana Wisnu merehab rumah bambunya.

Karena pembangunan dan pengangkutan material akan melewati rumah M, Wisnu meminta izin kepada tetangganya itu. Meski sebenarnya tak akan mengganggu rumah M.

“Tapi bilangnya mau bangun hotel, mau bangun rumah terserah, tapi malah dipagar tembok,” katanya.

Karena kejadian itu Wisnu sempat mengontrak rumah di Jalan Jawa untuk menghindari M.

Sebelum dipagar tembok, jalan masuk ke rumah Wisnu sempat dipagar kawat berduri oleh M.

Pihak desa mencoba memediasi keduanya. Saat proses mediasi, M malah mengaku menembok depan rumah Wisnu karena kesal ayam peliharaan Wisnu buang kotoran sembarangan.

Namun, Wisnu menjelaskan bahwa ayam tersebut bukan miliknya, tetapi milik tetangganya.

Meski sudah dijelaskan, M tetap enggan untuk membongkar tembok tersebut.

Kompas.com mencoba mengonfirmasi hal tersebut ke M yang berada persis di sebelah rumah Wisnu.

Namun, rumah tersebut tampak sepi dan dikunci. Terlihat sejumlah barang bekas seperti botol dan plastik air mineral berserak di teras rumah.

“Jarang di rumah kalau pagi. Suaminya kerja bangunan, pulangnya malam," ujar Wisnu.

Kepala Desa Gandukepuh Suroso saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, persoalan pemagaran kawat berduri bisa diselesaikan oleh kepala dusun setempat.

 

Rumah kepala dusun berada di depan rumah M.

“Iya pernah dipagar kawat berduri, tapi bisa diselesaikan oleh kasun,” ujarnya.

Suroso menambahkan, pihak desa akan membongkar pagar tembok yang memagari rumah Wisnu.

Dia memastikan jalan yang dipagar oleh M merupakan jalan desa.

“Itu dari dulu jalan desa. Rencananya hari Rabu besok kita akan bongkar pagar temboknya,” ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, depan rumah Wisnu Widodo, warga Desa Gandukepuh, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jatim, ditembok tetangganya M karena masalah kotoran ayam.

Penembokan dilakukan pada 2017. Sejak saat itu Wisnu dan keluarganya harus memanjat tembok untuk keluar masuk rumah.

“M sama suaminya lewat kadang kadang mlecoki telek (menginjak tahi ayam) yang memicu masalah. Akhirnya ya dipagar itu,” kata Kepala Desa Gandukepuh Suroso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com