Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Fenomena Embun Es, Ini Aturan Berkunjung ke Dieng di Tengah Pandemi

Kompas.com - 27/07/2020, 14:29 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Fenomena kemunculan embun es di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menyedot perhatian wisatawan untuk menyaksikannya secara langsung.

Kepala UPT Pengelolaan Objek Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara Sri Utami mengatakan, kedatangan wisatawan ke sejumlah obyek wisata mulai meningkat sejak Minggu (26/7/2020).

"Hari Minggu mencapai 3.000 orang, itu terpecah di beberapa zona. Tadi pagi juga sudah banyak yang hadir, tapi embun esnya tidak muncul," kata Sri saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (27/7/2020).

Baca juga: Bagaimana Embun Es di Dieng Bisa Terbentuk? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Obyek wisata di kawasan dataran tinggi Dieng sendiri mulai dibuka secara terbatas untuk wisatawan dari Jateng dan DIY sejak 20 Juli.

Rencananya, obyek wisata tersebut akan dibuka untuk umum mulai 1 Agustus.

Lantas bagaimana tata cara kunjungan wisatawan di tengan pandemi virus corona (Covid-19) ini?

Sri mengatakan, seluruh wisatawan wajib mentaati protokol kesehatan.

Pengelola juga telah menyiapkan alat pengukur suhu tubuh dan tempat cuci tangan di sejumlah titik.

Baca juga: Dataran Tinggi Dieng Diselimuti Embun Es, Suhu Udara di Bawah Nol Derajat Celsius


"Lokasi untuk embun es kan ada yang di lapangan dan kompleks Candi Arjuna, jadi wisawatan bisa menikmati di dua lokasi tersebut. Kalau datang pagi sekali, mereka menikmati di area lapangan," jelas Sri.

 

Sedangkan bagi wisawatan yang ingin berkunjung ke Candi Arjuna, pengelola membatasi paling banyak 140 orang untuk setiap kali putaran.

"Protokol kesehatan pasti, di area parkir disediakan cuci tangan, di kompleks candi ada sembilan tempat cuci tangan, petugas juga pakai APD. Harapan kami wisatawan mentaati protokol kesehatan," ujar Sri.

Baca juga: Selain Indah, Embun Es di Dieng Juga Bermanfaat bagi Petani, Simak Penjelasannya...

Diberitakan sebelumnya, fenomena embun es atau yang disebut embun upas oleh warga lokal, muncul selama tiga hari berturut-turut, sejak Jumat (24/7/2020) hingga Minggu (26/7/2020) pagi.

Fenomena tersebut diperkirakan akan terus terjadi hingga bulan Agustus atau September mendatang.

Sepanjan 2020, fenomena embun es telah terjadi hingga kurang lebih tujuh kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com