Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sucipto yang Diduga Hina Jokowi Kembali Aktif sebagai Dosen Unnes, Surat Penonaktifan Dicabut

Kompas.com - 27/07/2020, 12:46 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sucipto Hadi Purnomo, dosen di Universitas Negeri Semarang (Unnes), kembali aktif mengajar.

Sebelumnya pada 14 Februari lalu dosen Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni ini dibebastugaskan dari jabatan oleh rektorat karena diduga melakukan ujaran kebencian dan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo melalui unggahan di akun Facebook pribadinya.

Persoalan tersebut pun menuai polemik karena Sucipto dianggap melanggar disiplin kepegawaian oleh Rektorat Unnes.

Baca juga: Ada Tugas Lain, Rektor Unnes Tak Hadiri Debat dengan Dosen yang Diduga Hina Jokowi

Kendati demikian, persoalan tersebut dianggap selesai karena Rektor Unnes Fathur Rokhman akhirnya mencabut penonaktifan sementara terhadap Sucipto.

Pengaktifan tersebut ditandai dengan penyerahan Keputusan Rektor Unnes Nomor B/401/UN37/HK/2020 tentang Pencabutan Surat Keputusan (SK) Rektor Nomor B/167/UN37/HK/2020 tentang Pembebasan Sementara dari Tugas Jabatan Dosen atas Nama Dr. Sucipto Hadi Purnomo, S.Pd., M.Pd, pada  Jumat (24/7/2020) di ruang rektor.

Fathur mengatakan akan selalu menjalin silaturahmi dan komunikasi dengan semua pihak termasuk dengan dengan Sucipto untuk kebaikan bersama.

"Kita semua sesama anak bangsa harus terus tumbuh dan berkembang dengan hal-hal yang positif. Kami ini kan satu keluarga Unnes. Sekarang waktunya bersama untuk memajukan Unnes sehingga Unnes makin unggul," kata Fathur dalam keterangan tertulis, Senin (27/7/2020).

Baca juga: Tak Terima Dinonaktifkan, Dosen Unnes Kirim Surat Keberatan ke Nadiem Makarim

Selain pengaktifan kembali, Rektorat Unnes juga memberikan kembali hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sejak penetapan yakni 23 Juli 2020.

"Selama ini Sucipto menerima gaji penuh setiap bulan dan memiliki kewajiban untuk melakukan presensi. Adapun tunjangan sertifikasi dosen dan remunerasi yang selama lima bulan terakhir ini tidak dicairkan akan diberikan," katanya.

Untuk itu, Fathur berharap Sucipto dapat maksimal menyalurkan energi kreatifnya untuk mendukung kampus.

“Jangan sampai energi kita terlalu banyak tersita untuk hal-hal yang tidak produktif," ujarnya.

Sucipto mengatakan, tetap akan menjadi mitra kritis bagi rektornya dan pejabat kampus lainnya.

“Saya tetap akan kritik Rektor dan siapa pun pejabat publik sebagai bagian dari tanggung jawab akademisi. Dan itu saya sampaikan kepada Rektor saat penyerahan SK, dan beliau tidak berkeberatan. Sebab sikap kritis itulah jati diri akademisi.” tegasnya.

Selain itu, Sucipto berharap tunjangan sertifikasi dosen yang sudah lima bulan tidak cair segera terwujud.

Baca juga: Dosen Unnes Duga Penonaktifan karena Kasus Plagiarisme, Bukan Penghinaan Jokowi

“Biar bisa segera saya operkan buat UKT dua anak saya. Itu hak keduanya, jadi bukan jatah untuk nraktir-nraktir.” pungkasnya.

Kepala UPT Humas Unnes M. Burhanudin menambahkan proses pemeriksaan Sucipto sudah selesai dan sangat kooperatif.

"Pak Sucipto telah menurunkan unggahan yang menjadi polemik. Pak Rektor juga beralasan sudah saatnya kita merekat kembali untuk tujuan bersama memajukan kampus Unnes," tandasnya.

Sebelumnya, pokok yang dipersoalkan adalah unggahan di akun media sosial Sucipto setahun silam, yang menyebut nama Presiden Joko Widodo dan cucunya, Jan Ethes.

Baca juga: Dibebastugaskan karena Dianggap Hina Presiden, Dosen Unnes Ajak Debat Terbuka dengan Rektor

Sucipto juga telah menggugat lewat Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), 90 hari setelah diterimanya SK penonaktifan.

Kini persidangan telah melampaui tahap tanggapan tergugat atas gugatan penggugat.

Namun menurut Sucipto, dengan tiadanya lagi objek gugatan, secara otomatis proses persidangan akan dimohonkan oleh kedua pihak untuk dihentikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com