Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kampung Tusuk Sate, Ikon Daerah yang Minim Pehatian

Kompas.com - 27/07/2020, 09:15 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Kampung Cipicung, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat selama ini dikenal sebagai kampung tusuk sate.

Betapa tidak, hampir semua warga kampung ini, terutama kaum ibu membuat kerajinan tusuk sate yang terbuat dari bambu.

Setiap hari, sejak pagi hingga petang menjelang, dapat ditemui ibu-ibu yang sedang membuat tusuk sate, di pelataran rumah hingga di bawah pohon rindang.

Mereka membuat tusuk sate atas pesanan dari pengepul yang juga merupakan warga setempat.

Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19, Kampung Tusuk Sate di Cianjur Sepi Pesanan Jelang Idul Adha

Kendati upahnya kecil. Namun, mereka mengaku bersyukur karena bisa mendapatkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari.

Terlebih, jelang perayaan Idul Adha menjadi momen yang paling dinantikan karena pesanan tusuk sate berlipat ganda.

Melonjaknya permintaan pasar akan tusuk sate tentunya berimbas pada penghasilan mereka.

“Kadang sehari bisa dapat Rp10.000-Rp20.000. Kalau lagi marema (banyak pesanan) bisa lah Rp35.000 dibawa pulang ke rumah,” kata Sukaesih (50), seorang perajin tusuk sate kepada Kompas.com, Minggu (26/7/2020).

Baca juga: Ada Kampung Tusuk Sate di Cianjur, Menggeliat Setiap Jelang Idul Adha

Sepi pesanan akibat pandemi corona

Namun, tahun ini Esih dan perajin yang lain harus mengurut dada karena sepi pesanan .

Pandemi Covid-19 yang bereskalasi secara global, nasional dan lokal sejak lima bulan terakhir berdampak nyata terhadap aktivitas usaha mikro mereka.

“Nyaris tidak ada pesanan sama sekali karena corona ini. Penghasilan kita juga jadi seret,” ucapnya.

Akan tetapi, Esih masih berupaya bertahan dengan tetap membuat tusuk sate, kendati belum mendapatkan bayaran.

“Daripada tidak ada kegiatan. Mudah-mudahan wabah corona ini segera berakhir dan pesanan tusuk sate bisa normal lagi,” katanya penuh harap.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com