Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2020, 08:30 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seorang pimpinan kantor di Jalan KH Ahmad Dahlan, Samarinda, akhirnya minta maaf karena sudah menyuruh Camat Samarinda Kota Anis Siswantini mengambil sampah di depan rukonya.

Hal itu dilakukan karena dia tidak mengira jika orang yang disuruhnya adalah seorang camat.

Kejadian itu terjadi pada Jumat (24/7/2020).

Camat Samarinda Kota Anis mengatakan, saat itu dirinya bersama sejumlah staf akan mengikuti acara kerja bakti di SMPN 2 Samarinda.

Karena jarak sekolah dengan kantornya cukup dekat, ia memilih untuk berjalan kaki sambil membawa sejumlah perlengkapan kebersihan. Seperti sapu, cangkul, sekop, dan lainnya.

Baca juga: Warga Suruh Perempuan Bersihkan Sampah di Depan Rukonya, Ternyata yang Disuruh Camat

Namun saat ditengah perjalanan, ia mendadak dipanggil seorang warga dari arah depan ruko dengan suara lantang.

“Bu, Bu, sini Bu, sapu di sini kotor (depan ruko). Dia panggil sampai tiga kali sambil melambaikan tangannya. Bapak-bapak itu panggil saya, karena saya jalan paling depan sambil pegang sapu,” kata Anis saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/7/2020).

Mengetahui ada yang memanggilnya, Anis kemudian mendekat dan ternyata oleh warga tersebut diminta untuk membersihkan sampah depan rukonya.

“Dia kira saya tukang sapu jalan karena jalan sambil pegang sapu," jelasnya.

Mendapat perintah itu, dirinya sempat bertanya kepada warga tersebut alasannya menyuruh orang lain untuk membersihkan sampahnya. Belum sempat dijawab ia langsung pergi.

Saat itu dirinya mengaku merasa kesal, karena seorang petugas kebersihan keliling pun juga tidak sepatutnya diperintah untuk membersihkan sampah di depan rukonya.

"Saya tidak gila hormat, saya kesal, walaupun seorang penyapu jalan pun, enggak bisa seenaknya disuruh bersihkan sampah depan kantor sendiri. Tugas dia di jalan bukan sapu depan ruko,” ungkap Anis.

Baca juga: Hanya karena Kotoran Ayam, Tetangga Bangun Tembok Depan Rumahnya, Wisnu: Ya Sulit kalau Mau Masuk

Camat geram sampah masih berserakan

Ilustrasi sampah plastikThinkstock/Milkare Ilustrasi sampah plastik

Siang harinya setelah mengikuti kegiatan kerja bakti itu, Anis kembali melintas depan ruko tersebut.

Ia terkejut ternyata sampah yang berserakan sejak pagi belum juga dibersihkan warga tersebut.

Karena kesal dengan perbuatan warga itu, ia kemudian mengajak sekretaris camat dan Babinsa untuk memberikan teguran.

Warga yang diketahui juga pimpinan perusahaan di ruko tersebut langsung dilabrak oleh Anis dan mengaku minta maaf.

Baca juga: Kronologi Depan Rumah Wisnu Ditutup Pagar Tembok oleh Tetangga, Berawal dari Injak Kotoran Ayam

Rekaman video yang memperlihatkan Anis sedang memarahi pimpinan perusahaan itu juga sempat diunggah warganet dan viral di media sosial.

“Sampai ke sana saya lihat sampah-sampah yang dia suruh bersihkan tadi. Sampah berserakan sebagian bekas dibakar. Setelah itu kami masuk kantor, baru kejadian marah-marah seperti yang ada dalam video itu,” jelas Anis.

“Masa seorang pimpinan kantor kok begitu caranya. Saya tegaskan lagi, saya tidak gila hormat. Saya hanya kesal, karena dia seenaknya suruh orang lain bersihkan sampah dia,” jelas Anis.

Penulis : Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor : Dheri Agriesta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com