Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP: 95 Persen Warga Surabaya Taat Memakai Masker

Kompas.com - 26/07/2020, 22:32 WIB
Dheri Agriesta

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya bersama Polri dan TNI menggelar razia di 31 kecamatan selama tiga hari, yakni 23-25 Juli 2020.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, berdasarkan hasil razia, 95 persen masyarakat patuh memaki masker.

Sedangkan lima persen masyarakat masih mengenakan masker di dagu dan menyimpannya di saku serta tas.

Hal itu, kata dia, menunjukkan masyarakat sudah tahu harus mengenakan masker saat keluar rumah.

"Kalau kita tanya, pakai masker, mau kita tilang ternyata dia bawa masker. Maskernya diambil dari tas, kita minta untuk dipakai, rata-rata itu," kata Eddy seperti dikutip dari Antara, Minggu (26/7/2020).

Baca juga: Turun dari Mobil, Risma Marahi Puluhan Remaja Tak Pakai Masker di Pinggir Jalan

Eddy menjelaskan, dalam razia selama tiga hari itu, Pemkot Surabaya bersama TNI dan Polri juga menyasar warung kopi dan rumah makan.

Terutama, aktivitas usaha di luar Pasal 20 Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pedoman Normal Baru.

Meski razia gabungan itu telah selesai, Pemkot Surabaya akan terus memantau displin warga dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Itu yang terus kita masifkan, walaupun tiga hari sudah selesai, tapi tetap kita lakukan pantauan terus," kata Eddy.

 

Menurut Eddy, penertiban jam malam bakal terus digelar sebagai komitmen Pemkot Surabaya dalam menegakkan perwali untuk memutus penyebaran Covid-19.

"Meskipun tidak serentak, setiap hari kita tetap melakukan itu, karena memang amanat Perwali 33/2020," katanya.

Selain menggelar razia serentak di 31 kecamatan, operasi jam malam juga dilakukan di jalan protokol Kota Surabaya.

Sasarannya, seperti rumah karaoke, bar, dan diskotik, yang tetap buka pada malam hari.

Baca juga: Warga Suruh Perempuan Bersihkan Sampah di Depan Rukonya, Ternyata yang Disuruh Camat

"Kemarin teman-teman setiap hari hampir menyasar sekitar 20-25 RHU (rumah hiburan umum) itu sudah banyak yang tutup. Tapi juga masih ada yang buka. Jadi yang buka terpaksa kita minta tutup," katanya.

Eddy menambahkan, Pemkot Surabaya tak bisa bekerja sendiri dalam mengawasi tempat hiburan malam. Ia mengajak masyarakat aktif mengawasi dan melaporkan temuan di lapangan.

"Dengan jumlah RHU yang banyak, kita kan tidak bisa luas, sehingga informasi dari masyarakat yang hari itu kita terima baik dari 112 dan sebagainya, langsung kita tindak lanjuti," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com