Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Pandemi Covid-19, Kampung Tusuk Sate di Cianjur Sepi Pesanan Jelang Idul Adha

Kompas.com - 26/07/2020, 20:28 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Suasana di Kampung Cipicung, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, berbeda dari tahun sebelumnya.

Biasanya, warga setempat yang didominasi perajin telah sibuk membuat kerajinan tusuk sate untuk memenuhi kebutuhan pasar yang melimpah menjelang Idul Adha.

Kini, tak terlihat kesibukan para perajin tusuk sate. Karena pandemi Covid-19, mereka tak banyak menerima pesanan.

“Sekarang nyaris tidak ada (pesanan), padahal sebentar lagi mau lebaran haji,” kata salah satu pengusaha tusuk sate, Oleh (59), saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Minggu (26/7/2020).

Biasanya, Oleh memasok 50-100 bal tusuk sate menjelang Idul Adha. Terdapat 25.000 tusuk sate dalam satu bal.

Baca juga: Marahi Warga karena Disuruh Menyapu Sampah, Camat Anis: Saya Tidak Gila Hormat, Saya Kesal

“Sekarang baru satu bal yang bisa saya pasok. Biasa saya kirim ke Pasar Cileungsi Bogor,” ujar dia.

Oleh telah menekuni usaha tusuk sate selama 20 tahun. Ia mengumpulkan dan membeli tusuk sate dari warga yang kebanyakan ibu-ibu.

Selama menekuni usaha itu, baru kali ini dirinya merasa terpuruk.

“Sekarang barang masih menumpuk di rumah. Upah para perajin juga banyak yang belum saya bayar,” kata dia.

Seorang perajin tusuk sate, Kurniasih (50) juga merasakan dampak pandemi Covid-19. Biasanya, Kurniasih bisa mendapatkan upah sebesar Rp 10.000 sampai Rp 20.000 dalam sehari.

 

Kini, ia hanya mendapatkan upah sebesar Rp 5.000.

“Karena permintaan sepi, jadi imbasnya ke yang buat seperti saya. Pembayaran juga turun,” ucap Kurniasih. 

Upah Rp 5.000 itu didapat untuk setiap 1.000 tusuk sate yang dibuatnya. Meski kecil, tapi Kurniasih tetap  bersyukur.

Baca juga: Warga Suruh Perempuan Bersihkan Sampah di Depan Rukonya, Ternyata yang Disuruh Camat

“Saya sudah 10 tahun membuat tusuk sate ini, dan baru tahun ini kondisinya tidak bagus, karena corona ini,” ucapnya.

Kurniasih dan seluruh perajin tusuk sate pun berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga, usaha mereka kembali seperti semula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com