Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Kasus Positif Covid-19 Baru, Pemkab Agam Batal Buka Sekolah pada Agustus 2020

Kompas.com - 26/07/2020, 15:41 WIB
Perdana Putra,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Rencana Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, untuk membuka sekolah secara tatap muka pada Agustus 2020 dibatalkan.

Keputusan itu diambil setelah ditemukan kasus baru positif Covid-19 di Kecamatan Tilatang Kamang, pada Kamis (23/7/2020).

"Iya terpaksa kita tunda dulu. Rencananya memang awal Agustus besok, tapi karena ada kasus baru maka dibatalkan sementara," kata Bupati Agam Indra Catri yang dihubungi Kompas.com, Minggu (26/7/2020).

Indra Catri mengatakan, pihaknya sudah mengecek persiapan sejumlah sekolah yang hendak menggelar belajar tatap muka.

Perlengkapan seperti alat cuci tangan, thermo gun, masker, dan alat penunjang lainnya telah disiapkan.

Baca juga: Kisah Komunitas Ralu Jambee, Bertaruh Nyawa Tangkap Ular di Permukiman Tanpa Dibayar

"Kita sudah cek kesiapan, namun karena ada kasus baru terpaksa kita tunda buka sekolah," jelas Indra.

Penundaan aktivitas belajar tatap muka dilakukan hingga Kabupaten Agam kembali masuk zona hijau.

Aturan tersebut tertuang dalam keputusan empat menteri, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran atau Tahun Akademik baru di masa Pandemi Corona.

"Dalam aturan itu disebutkan sekolah secata tatap muka hanya bisa dilaksanakan pada daerah zona hijau," jelas Indra Catri.

 

Untuk menyelenggarakan sekolah tatap muka pada masa pandemi Corona, kata Indra, banyak syarat yang harus dipenuhi.

"Salah satunya yaitu penerapan protokol kesehatan di sekolah harus ada izin dari bupati, lalu juga harus ada izin dari orangtua," jelas Indra.

Ingin Sekolah

Sementara salah seorang orangtua siswa, Lena (44) berharap sekolah di Kabupaten Agam segera dibuka.

Baca juga: Tembok yang Dibangun Tetangga di Depan Rumah Wisnu Berdiri di Atas Lahan Desa

 

"Sejak Covid-19 sekolah tidak tatap muka. Siswa tentu ingin kembali ke sekolah. Mereka sudah bosan di rumah dan mau belajar di sekolah bersama teman," kata Lena.

Selain itu, sekolah secara online tidak maksimal karena siswa tidak langsung diajar dan diawasi guru.

"Kalau di rumah, pasti ada orangtua yang bekerja sehingga tidak bisa mendampingi siswa. Tidak semua siswa juga punya handphone," jelas Lena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com