Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Komunitas Ralu Jambee, Bertaruh Nyawa Tangkap Ular di Permukiman Tanpa Dibayar

Kompas.com - 26/07/2020, 15:07 WIB
Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Mereka juga kerap mengedukasi masyarakat agar tetap tenang melihat dan menangani ular.

"Kami memang banyak keterbatasan fasilitas. Tapi semangat kami mengedukasi masyarakat agar tidak membunuh ular, tidak memiliki batas," kata Boslan.

Membantu masyarakat dengan gratis

Boslan menegaskan, tim pemburu Ralu Jambee tidak menerima uang dari masyarakat. Mereka membantu secara sukarela dan tetap siaga dalam 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu.

Beberapa masyarakat juga pernah memaksa memberikan uang kepada tim pemburu. Akhirnya, uang itu digunakan membeli kandang, biaya perawatan, dan biaya pelepasan ular ke alam liar.

Seluruh rincian pemakaian uang pun dilaporkan secara rutin kepada donatur.

"Kami bekerja memang untuk penyelamatan manusia dan ular. Tidak harap imbalan. Kalau diberi makanan, gula dan kopi kami terima, untuk begadang di lokasi dan tidak dibawa pulang," kata Boslan.

Baca juga: Tengah Malam, Petugas Damkar Amankan 3 Ular Kobra dari Rumah Warga

Boslan mengatakan, konflik antara manusia dan ular akan terus berlanjut. Komunitas Ralu Jambee, kata dia, berusaha menyelamatkan keduanya, manusia dan ular.

Sekitar enam bulan beroperasi, Ralu Jambee sudah menangani 50 laporan temuan ular dari masayrakat.

Mereka juga menerima 30 ekor ular yang ditangkap secara mandiri oleh masyarakat. 

Sejauh ini, kata Boslan, 100 ekor ular berbagai jenis telah dilepaskan ke alam liar.

"Ada juga beberapa ular di Jambi yang kami rawat sebagai media edukasi untuk masyarakat," tutup Boslan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com