Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Vita, Berhenti Jadi Dosen Berstatus PNS, Pilih Beternak Kambing, Jejaknya Diikuti 30 Milenial

Kompas.com - 26/07/2020, 13:52 WIB
Wijaya Kusuma,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

 

"Sampai hari ini ada orang kalau japri ke saya manggilnya Ppak karena kan aneh ya peternak kok perempuan. Selama ini kan bapak-bapak. Ya, faktanya ternyata memang bisa perempuan menekuni peternakan," ucap Vita.

Berdayakan masyarakat

Vita mendirikan Sinatria Farm untuk memberdayakan masyarakat, terutama generasi millennial.

Orang yang bekerja di Sinatria Farm saat ini pun masih berusia muda. Mereka berasal dari beberapa daerah.

Melalui Sinatria Farm, Vita ingin mengajak para generasi milenial tidak malu menjadi peternak. Ini agar ada regenerasi dalam bidang peternakan. Sebab, para peternak saat ini rata-rata usianya sudah tua.

Diceritakanya, pada saat kemarau panjang tahun 2019, peternak yang rata-rata usainya sudah tua datang ke Sinatria Farm.

Mereka ingin menjual semua ternak yang dimiliki karena sudah tua dan tidak sanggup lagi mencari rumput.

"'Bu saya punya 14 ekor di rumah, silakan dihargai berapa terserah'. Coba kalau sudah begitu bagaimana. Nanti yang akan melanjutkan usaha pembibitan itu siapa? Ini yang menjadi salah satu motivasi saya mendirikan ini (Sinatria Farm)," ucap dia.

Jika tidak ada yang ingin jadi peternak, bisa-bisa daging domba atau sejenisnya harus impor.

"Saya mau mengajak orang banyak ayo kita beternak. Kalau saya tidak mendorong generasi muda sementara yang sepuh-sepuh (tua-tua) mau pensiun, masak kita besok mau impor domba, kan malu," ucap Vita

Generasi milenial belajar beternak di Sinatria Farm

Belajar dari pengalaman, Vita mengakui menjadi peternak memang lah tidak mudah. Faktanya Vita pernah kehilangan puluhan juta karena gagal dalam beternak.

"Saya menyemangati orang, tidak mengajari mereka. Hobi saya kan ngomong, bertemu banyak orang itu saya senang. Sudah orang mau datang ke sini silakan, mau belajar monggo," ujarnya.

Ibu empat orang anak ini kemudian membuka kelas untuk siapapun yang ingin belajar beternak. Kelas ini digelar setiap Selasa, Rabu, dan Kamis.

Pesertanya tidak hanya tidak hanya dari DIY, tetapi juga dari luar daerah bahkan luar negeri.

"Pesertanya masyarakat umum dari Sabang sampai Merauke. Dari Aceh ada, Papua ada, dari Malaysia juga ada, Singapura, dan Turki," ucap dia.

Di dalam setiap pertemuan kelas ini mengusung tema yang berbeda-beda. Konsep pertemuan juga tidak formal.

"Mereka kan banyak bertanya, itu yang membuat saya bahagia. Bagi saya, saya tambah pintar dengan pertanyaan-pertanyaan mereka," ungkapnya

Vita juga membuka kesempatan jika ada yang ingin belajar intensif di Sinatria Farm agar bisa berpraktik langsung cara beternak.

Mulai dari mencari pakan, memberi makan, sampai membersihkan kotoran.

Sebab, banyak yang setelah menonton YouTube Sinatria Farm lantas bersemangat menjadi peternak.

Namun, setelah praktik langsung di Sinatria Farm selama sepekan, sudah merasa capek menjadi peternak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com