Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tukang Pijat Terpaksa Lompati Tembok 1 Meter Tiap Hari untuk Bisa Keluar Masuk Rumah, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 25/07/2020, 15:40 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Mengklaim dibangun di atas lahan miliknya

Suroso menjelaskan, M bersikeras mengklaim tembok tersebut di atas lahannya.

Padahal tembok itu dibangun di atas lahan milik desa yang tak bisa diklaim hak milik.

Meski telah berupaya memberi saran supaya M memberikan jalan di depan rumah Wisnu, M menolaknya.

Akibatnya, Wisnu tak bisa keluar masuk. Ia harus memanjat kursi kayu untuk pijakan dan melompati tembok setinggi satu meter setiap hari.

Baca juga: Fakta Wakil Wali Kota Solo Purnomo Positif Corona, Presiden Jokowi hingga Rudy Di-swab

Wisnu: sulit mau masuk rumah

Ilustrasi hukumShutterstock Ilustrasi hukum
Wisnu mengakui semenjak tembok dibangun, dirinya selalu menemui kesulitan untuk menuju atau keluar rumah.

Ada akses alternatif namun jalur itu hanya selebar badan orang dewasa.

"Ya sulit kalau begitu mau masuk rumah," tutur dia.

Kisruh pembangunan tembok itu kemudian dibawa ke meja hijau.

Pengadilan memenangkan Wisnu lantaran dirugikan atas pembangunan pagar tembok setinggi satu meter.

Namun, M tak juga melakukan tindakan walaupun kepala desa telah memberikan surat dari pengadilan pada M.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Magetan, Sukoco | Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com