TASIKMALAYA, KOMPAS.com- Tim Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Indihiang Polresta Tasikmalaya, Jawa Barat, menyita 3.000 liter minuman keras dari OT (45), seorang ketua rukun tetangga di kampung Ciroyom, Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jumat (24/7/2020) malam.
OT menyimpan ribuan liter minuman keras itu untuk dijual kepada pedagang lain dan pembeli yang datang.
Penyitaan ini digelar dalam rangka menertibkan penyakit masyarakat menjelang malam takbir Idul Adha.
"Kami dapatkan dari 2 titik lokasi rumah yang disulap jadi pabrik pembuatan miras jenis tuak," jelas Kepala Polsek Indihiang Polresta Tasikmalaya, Kompol Didik Rohim Hadi, kepada wartawan, Sabtu (25/7/2020).
Baca juga: Ada Pengunjung Positif Corona, 43 Kafe dan Lapo Tuak Se-Bandar Lampung Ditutup
Selain mengedarkan tuak, OT juga diduga memproduksi sendiri minuman keras tersebut.
Saat penggerebekan berlangsung, polisi menemukan sejumlah tuak siap edar tersebut telah dibungkus plastik dan disimpan dalam beberapa karung.
Pelaku diduga sengaja pakai karung supaya selama ini tak dicurigai oleh para tetangganya berprofesi sebagai bandar miras.
"Bagi pemilik miras ini kita sedang lakukan pemeriksaan dulu, kemudian dari kandungan minuman keras ini juga akan kita cek. Paling jelas miras tuak ini memiliki kandungan alkohol tinggi," sebut Didik.
Didik mengatakan, keberadaan ketua RT yang menjadi bandar minuman keras ini terbongkar setelah ada laporan dari warga.
Baca juga: Viral Video Warung Tuak Ditutup Paksa oleh Ormas di Batang Kuis, Ini Penjelasan Polisi
Sejumlah warga mengaku resah dengan banyaknya minuman keras yang beredar di daerahnya.
Didik pun berharap kepada masyarakat Kota Tasikmalaya untuk secara bersama-sama memerangi penyakit masyarakat salah satunya peredaran miras.
"Kami berharap kepada warga Kota Tasik jangan melakukan kegiatan minum-minuman keras. Karena dampaknya akan menciptakan situasi gangguan Kamtibmas. Sebab berbagai tindakan kriminalitas yang terjadi di latar belakangi oleh miras," ujar Didik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.