Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Imam Masjid yang Diserang Pakai Pisau: Dia Konsultasi Agama untuk Perbaiki Hidup...

Kompas.com - 25/07/2020, 11:14 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Pelaku kemudian menghunuskan kembali pisaunya hingga mengenai dada kiri korban.

"Saya berusaha menendang pelaku saat mau menusukkan pisaunya," kata Yazid.

Beberapa orang jemaag langsung mengejar dan mengamankan pelaku. Tak lama setelah itu, pelaku diamankan petugas dari Polsek Pekanbaru Kota.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara pelaku mengaku kecewa dan stress setelah berkonsultasi dengan korban.

"Menurut pelaku, dia pernah konsultasi dengan korban, tapi katanya tidak memuaskan. Itu keterangan yang kita dapat," sebut Nandang kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Jumat (24/7/2020).

Dia mengatakan, pelaku akan dites kejiwaannya terkait penyerangan tersebut.

Selain itu, polisi telah memeriksa urine pelaku namun hasilnya negatif.

"Kami masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan saksi-saksi serta bukti dan petunjuk lain," pungkas Nandang.

Diserang saat berdoa

Diberitakan sebelumnya, aksi penyerangan terjadi terhadap imam Masjid Al Falah Darul Muttaqin di Jalan Sumatera, Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru, Riau.

Aksi penyerang itu terjadi pada Kamis (23/7/2020) sekitar pukul 19.50 WIB, terekam kamera CCTV.

Rekaman CCTV yang beredar di media sosial, tampak seorang pria menyerang imam masjid menggunakan pisau.

Imam masjid bernama Ustadz Yazid Umar Nasution awalnya tampak sedang memimpin doa usai shalat isya berjemaah di Masjid Al Falah Darul Muttaqin.

Tengah berdoa, tiba-tiba datang seorang pria mengenakan jaket warna biru menyerang dari depan.

Pelaku langsung menghunuskan pisaunya ke arah dada imam, namun berhasil ditangkis oleh korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com