Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Kepala Desa Itu Hilang Terseret Banjir...

Kompas.com - 25/07/2020, 09:54 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Banjir menerjang dua kecamatan di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Sulawesi Utara.

Akibat peristiwa itu, seorang kepala desa hilang terseret arus banjir.

Kepala desa tersebut masih dalam pencarian.

Baca juga: 2 Kecamatan di Bolsel Terendam, Seorang Kepala Desa Hilang dan Satu Jembatan Putus

Pantau kondisi sungai

Ilustrasi banjirSHUTTERSTOCK Ilustrasi banjir
Peristiwa itu terjadi di Desa Bakida, Kecamatan Helumo, Kabupaten Bolsel pada Jumat (24/7/2020).

Menurut keterangan warga, awalnya sang kepala desa memantau keadaan banjir tak jauh dari sungai di desanya.

Namun, korban terpeleset, jatuh dan terseret arus banjir.

Melansir Tribun Manado, Camat Helumo Noldy Tangahu menjelaskan, dirinya bersama warga ikut melakukan pencarian.

"Dari laporan warga memang korban terseret banjir, sekarang saya sedang di tepi pantai ikut mencari korban," kata dia, seperti dilansir dari Tribun Manado, Jumat (24/7/2020).

Baca juga: Waktu Banjir Datang, Ibu Sudah Tidak Ada, Saya Menangis...

 

Banjir merupakan salah satu dampak dari cuaca ekstrem Banjir merupakan salah satu dampak dari cuaca ekstrem
Belum ditemukan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolsel Daanan Mokodompit membenarkan peristiwa tersebut.

Ia mengatakan hingga Jumat malam, sang kepala desa masih dicari.

"Korban hingga saat ini belum ditemukan," kata Daanan.

Baca juga: Kunjungi Pengungsian di Luwu Utara, Jusuf Kalla: Prioritaskan Pembersihan Dampak Banjir

Banjir setinggi dada, jembatan terputus

Ilustrasi banjir.huffpost.com Ilustrasi banjir
Daanan menjelaskan, banjir merendam dua kecamatan yakni Kecamatan Bolaang Uki dan Kecamatan Helumo, Bolaang Mongondow.

Air mulai merendam dua kecamatan tersebut usai hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Jumat (24/7/2020) dini hari.

"Air mulai naik pada pukul 03.00 Wita dini hari," kata Daanan.

Sekitar pukul 17.00 Wita, banjir mencapai puncak ketinggian.

"Banjir paling tinggi sampai dada orang dewasa dan ada yang sampai lutut orang dewasa," kata dia.

Selain hilangnya kepala desa, satu jembatan putus dalam peristiwa itu.

"Ada juga satu jembatan yang putus," papar dia.

Sejumlah warga sempat mengungsi namun kemudian banjir mulai surut sekitar pukul 19.00 Wita dan warga kembali ke rumah masing-masing.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Manado

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com