Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cianjur Dilanda Krisis Air Bersih, Warganya Pakai Air Kubangan untuk MCK

Kompas.com - 25/07/2020, 08:44 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Warga Desa Cisalak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengalami krisis air bersih sejak dua bulan terakhir.

Warga terpaksa menggunakan air kubangan yang kondisinya keruh dan sedikit berbau untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK).

Setiap pagi, siang dan menjelang malam, warga Kampung Cisalak Hilir dan sekitarnya berbondong-bondong ke lokasi kubangan yang terletak di badan sungai Cisalak untuk mencuci dan mandi, termasuk mengambil air untuk kebutuhan di rumah.

Baca juga: Aksi Bule Belgia Ketika Ikut Lomba 17 Agustus Menangkap Lele di Kubangan Lumpur

“Warga juga kadang ada yang mandi di sini. Tapi, suka gatal-gatal kalau airnya sedang jelek,” kata Kokom Komalasari (50), warga setempat kepada Kompas.com, Jumat (24/7/2020).

Disebutkan, ia terpaksa menggunakan air kubangan tersebut karena sumur di rumahnya sudah kering.

“Padahal belum masuk musim kemarau. Tapi, sumur-sumur warga di sini sudah tidak ada airnya," ujar dia.

Menurut Kokom, krisis air bersih yang sedang dialami warga saat ini sebagai dampak aliran sungai setempat yang mengering pasca-bendungan irigasi Cikondang jebol tahun lalu.

Baca juga: Kekeringan, Warga Gunakan Air Kubangan untuk Cuci Beras dan Mandi

"Informasinya sekarang sedang diperbaiki, malah sempat dibuatkan sodetan, tapi katanya jebol lagi sehingga air tidak mengalir ke sini," katanya.

Warga lain, Saerah (31) menyebutkan, kondisi air kubangan yang digunakan kondisinya keruh dan sedikit berbau.

“Apalagi kalau sudah turun hujan, airnya pasti kotor, harus dibiarkan dulu sebentar," ucapnya.

Karena itu, ia tidak berani menggunakan air tersebut untuk kebutuhan minum.

"Untuk mandi pun airnya harus didiamkan dulu supaya mendingan," ujar dia.

Saerah berharap, respons dan kepedulian pemerintah setempat terhadap krisis air bersih yang sedang dialami warga.

"Yah, maunya ada bantuan air bersih. Kalau terus-terusan pakai air ini khawatir juga mengganggu kesehatan," katanya diamini warga lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com