CIANJUR, KOMPAS.com – Warga Desa Cisalak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengalami krisis air bersih sejak dua bulan terakhir.
Warga terpaksa menggunakan air kubangan yang kondisinya keruh dan sedikit berbau untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK).
Setiap pagi, siang dan menjelang malam, warga Kampung Cisalak Hilir dan sekitarnya berbondong-bondong ke lokasi kubangan yang terletak di badan sungai Cisalak untuk mencuci dan mandi, termasuk mengambil air untuk kebutuhan di rumah.
Baca juga: Aksi Bule Belgia Ketika Ikut Lomba 17 Agustus Menangkap Lele di Kubangan Lumpur
“Warga juga kadang ada yang mandi di sini. Tapi, suka gatal-gatal kalau airnya sedang jelek,” kata Kokom Komalasari (50), warga setempat kepada Kompas.com, Jumat (24/7/2020).
Disebutkan, ia terpaksa menggunakan air kubangan tersebut karena sumur di rumahnya sudah kering.
“Padahal belum masuk musim kemarau. Tapi, sumur-sumur warga di sini sudah tidak ada airnya," ujar dia.
Menurut Kokom, krisis air bersih yang sedang dialami warga saat ini sebagai dampak aliran sungai setempat yang mengering pasca-bendungan irigasi Cikondang jebol tahun lalu.
Baca juga: Kekeringan, Warga Gunakan Air Kubangan untuk Cuci Beras dan Mandi
"Informasinya sekarang sedang diperbaiki, malah sempat dibuatkan sodetan, tapi katanya jebol lagi sehingga air tidak mengalir ke sini," katanya.
Warga lain, Saerah (31) menyebutkan, kondisi air kubangan yang digunakan kondisinya keruh dan sedikit berbau.
“Apalagi kalau sudah turun hujan, airnya pasti kotor, harus dibiarkan dulu sebentar," ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.