Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elpiji 3 Kg Langka, Gubernur Kalbar Minta Pertamina Lebih Terbuka

Kompas.com - 25/07/2020, 08:01 WIB
Hendra Cipta,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji meminta Pertamina menjelaskan akar permasalahan penyebab terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di sejumlah wilayah.

Menurut dia, selama ini, setiap ada masalah kelangkaan, pihak Pertamina selalu mengklaim bahwa stok gas elpiji cukup bahkan lebih. Tapi di lapangan, masyarakat tetap antre.

“Pertamina harusnya menjelaskan, apa yang sebenarnya terjadi, saat ini orang-orang antre padahal masih pandemi Covid-19,” kata Sutarmidji, Jumat (24/7/2020) sore.

Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg Meledak, 3 Warga Cianjur Alami Luka Bakar

Sutarmidji meyakini, jika Pertamina konsisten menjalankan kebijakan atas dasar apa yang telah diatur, maka kelangkaan gas elpiji tidak akan terjadi.

Jika pun kemudian kelangkaan tetap terjadi, lanjut Sutarmidji, harusnya Pertamina bisa mempertanyakan langsung kepada para distributor, agen dan pengecer.

“Karena pasti data sudah ada. Tapi kenapa bisa seperti ini (terjadi kelangkaan) pasti ada yang dipermainkan ,” ungkap Sutarmidji.

Sutarmidji juga meminta wali kota dan bupati mencabut izin distributor yang terbukti bermain dan memanfaatkan kelangkaan gas elpiji.  

“Kita jangan pelihara pengusaha  yang nakal kayak gitu, kasihan masyarakat,” tutup Sutarmidji.

Baca juga: Gemas Elpiji 3 Kg Langka, Emak-emak Jejerkan Tabung Gas di Pinggir Jalan

Razia di tempat usaha

Sementara itu, Satpol PP dan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak beserta Hiswana Migas yang tergabung dalam Tim Penertiban Gas Elpiji Bersubsidi menggelar razia di sejumlah tempat usaha yang menggunakan gas elpiji 3 kilogram, Jumat (24/7/2020).

Tim penertiban menyisir sejumlah tempat usaha seperti warung kopi, rumah makan, restoran dan hotel. Hasilnya sebanyak 11 tabung elpiji bersubsidi disita untuk ditukar dengan tabung gas elpiji non subsidi.

 

Kepala Satpol PP Kota Pontianak Syarifah Adriana mengatakan penertiban ini ditujukan bagi tempat-tempat usaha. Ia menyayangkan masih ada tempat usaha yang menggunakan elpiji bersubsidi.

 

"Operasi ini digelar untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram," ucap Syarifah dalam keterangan tertulisnya.

Ia menambahkan, penertiban ini sifatnya pembinaan. Pemilik usaha harus menukarkan tabung gas elpiji bersubsidi dengan tabung elpiji non subsidi.

"Kepada pelaku usaha yang masih menggunakan elpiji 3 kilogram untuk segera menukarnya dengan tabung elpiji non subsidi," imbuhnya.

Terpisah, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, pihaknya akan gencar melakukan operasi penertiban bagi para pelaku usaha.

Bagi pelaku usaha yang masih menggunakan gas elpiji, dirinya mewanti-wanti agar ditukar dengan tabung gas elpiji non subsidi.

"Saya ingatkan para pelaku usaha yang masih menggunakan gas elpiji 3 kilogram, segera tukarkan dengan gas non subsidi seperti bright gas atau di atasnya," tegas Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com